Positive Parenting 3A! Mahasiswa KKN Undip Memberdayakan Keluarga di Desa Paweden
ZETIZENS.ID – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja psikoedukasi di Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Program kerja ini bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman tentang pola asuh anak menurut teori Baumrind (1991), yang mencakup pola asuh otoriter, otoritatif, dan permisif, serta pengasuhan positif yang mendukung perkembangan anak.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Paweden pada 27 Juli 2024 pukul 19.30 WIB sampai selesai ini difokuskan pada ibu-ibu kader posyandu dan guru KB Cempaka, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman tentang pengasuhan yang positif dan efektif.
Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, tengah menghadapi tantangan serius terkait stunting, sebuah kondisi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dan perhatian.
Menyadari urgensi masalah ini, Elisabet Kristin Eka Putri, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, dan penanggung jawab program kerja, memfokuskan upayanya pada pemahaman yang lebih baik tentang pola asuh dan pengasuhan positif, sehingga calon orang tua akan lebih memperhatikan aspek gizi dan kesehatan anak mereka, sehingga dapat mencegah risiko stunting sejak dini di Desa Paweden.
“Tujuan pelaksanaan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan orang tua mengenai pentingnya memilih dan menerapkan pola pengasuhan yang tepat, baik sebelum memiliki anak dan menerapkannya secara efektif setelah anak lahir,” ungkap Elisabet Kristin Eka Putri.
Pelaksanaan program kerja ini menyajikan materi teoritis mengenai berbagai pola asuh, prinsip dan langkah pengasuhan positif, yang diikuti dengan diskusi serta praktik untuk memudahkan peserta dalam penerapan sehari-hari.
Dengan memberikan wawasan tentang bagaimana komunikasi yang baik, perhatian penuh, dan kedekatan emosional dapat membentuk pengasuhan yang positif, diharapkan para peserta dapat membawa ilmu ini ke dalam kehidupan mereka dan menerapkannya dalam konteks keluarga masing-masing.
Pola asuh orang tua yang diperkenalkan mencakup pola asuh otoriter, otoritatif, dan permisif. Pola asuh otoriter menekankan pada kepatuhan dan disiplin yang ketat, sedangkan pola asuh otoritatif menggabungkan aturan yang jelas dengan dukungan dan komunikasi terbuka.
Di sisi lain, pola asuh permisif lebih banyak memberikan kebebasan dengan sedikit kontrol. Pemahaman terhadap ketiga pola ini sangat penting untuk menentukan pendekatan yang sesuai dalam pengasuhan anak.
Psikoedukasi ini juga membahas konsep pengasuhan positif, yang menekankan pada menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Tujuan dari pengasuhan positif adalah untuk membentuk karakter anak yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki hubungan sosial yang baik.
Prinsip utama dari pengasuhan positif meliputi memberikan perhatian penuh, mengedepankan komunikasi yang baik, dan membangun kedekatan emosional.
Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah yang diambil termasuk memberikan pemahaman teoritis tentang pola asuh, dilanjutkan dengan praktik dan diskusi mengenai aplikasi sehari-hari.
Para peserta diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan positif dalam konteks mereka masing-masing.
Pendekatan ini dirancang untuk mempermudah implementasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah diterima dan diterapkan.
Luaran yang telah disusun oleh Elisabet Kristin Eka Putri, yaitu berupa poster dan booklet yang telah diserahkan kepada perwakilan dari kader posyandu dan guru KB Cempaka, serta juga telah diletakkan di Pojok Baca Desa Paweden dapat dibaca oleh semua masyarakat.
Elisabet Kristin Eka Putri menambahkan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kepala Desa, Ibu Reni, atas dukungan dan kerjasamanya yang sangat baik dalam pelaksanaan program ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Winarniarti dan Ibu Tusmaniah, yang telah mengkoordinasikan para kader posyandu dan guru Paud KB Cempaka sehingga dapat berpartisipasi aktif dan antusias mengikuti kegiatan psikoedukasi “Pemberdayaan Keluarga 3A : Anak, Asuh, Asih”.
Harapan masyarakat terhadap program ini mencakup berbagai aspek penting yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Paweden.
Masyarakat berharap bahwa dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang pola asuh anak, terutama pola asuh otoritatif dan pengasuhan positif, para orang tua di Desa Paweden dapat menerapkan metode yang lebih efektif dalam mendidik dan merawat anak-anak mereka, serta menantikan perubahan signifikan dalam pencegahan stunting.
Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro, berharap dengan terlaksananya kegiatan ini masyarakat Desa Paweden mendapatkan manfaat jangka panjang dan memperkuat keterampilan pengasuhan orang tua yang tepat.
Diharapkan, ilmu yang telah diperoleh tidak hanya bersifat sementara, tetapi bisa diterapkan dalam praktik sehari-hari dan disosialisasikan kepada komunitas orang tua, seperti dalam posyandu, KB Cempaka, dan komunitas lainnya di Desa Paweden.
“Penerapan pola asuh yang tepat dan pengasuhan positif terlihat sederhana, namun membutuhkan konsistensi yang kuat dari orang tua untuk dapat menerapkan hal ini kepada anaknya” tutup Elisabet Kristin Eka Putri. (*)
Ditulis oleh : Elisabet Kristin Eka Putri (Fakultas Psikologi Undip)
Dosen Pembimbing Lapangan : Arwinda Nugraheni S.K.M., M.Epid