Edu

Mahasiswa Undip Berhasil Kembangkan Inovasi Pupuk Organik Cair dari Limbah Sayuran

ZETIZENS.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip), Muhammad Wafi Hibatullah (21), berhasil mengembangkan inovasi berupa pupuk organik cair yang terbuat dari limbah sayuran.

Inovasi ini menjadi salah satu upaya konkret mahasiswa dalam mendukung pertanian berkelanjutan serta mengurangi dampak negatif limbah organik di Desa Ngenden.

Limbah sayuran merupakan salah satu jenis limbah organik yang banyak dihasilkan di Desa Tunas Jaya, terutama dari pasar tradisional dan rumah tangga.

Limbah ini seringkali dianggap tidak berguna dan hanya menjadi sampah yang menumpuk.

Berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan, Wafi tergerak untuk mencari solusi dengan memanfaatkan limbah rumah tangga berupa sayuran dan air cucian beras menjadi pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian.

Proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayuran melibatkan beberapa tahapan.

Pertama, sayuran yang tidak terpakai atau yang sudah membusuk dikumpulkan dan dicacah menjadi potongan-potongan kecil.

Potongan sayuran ini kemudian difermentasi dengan menambahkan bahan alami seperti molase dan EM4 (Effective Microorganisms 4), yang membantu mempercepat proses penguraian.

Fermentasi dilakukan selama beberapa minggu, hingga menghasilkan cairan berwarna cokelat yang kaya akan nutrisi.

Cairan ini kemudian disaring untuk memisahkan sisa-sisa sayuran yang belum terurai sempurna, dan siap digunakan sebagai pupuk organik cair.

Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pertanian lokal, tetapi juga mengurangi jumlah limbah organik yang dibuang ke lingkungan.

Dengan memanfaatkan limbah sayuran, mahasiswa KKN TIM II UNDIP dapat membantu masyarakat Desa Ngenden untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta mengubah limbah menjadi produk yang bernilai.

Program ini mendapat respon positif dari masyarakat, terutama para petani lokal yang merasakan langsung manfaat dari pupuk organik cair tersebut.

Bari, Kepala Dusun I Desa Ngenden sekaligus melakukan kegiatan bertani di desa, mengaku bahwa hasil panennya meningkat setelah menggunakan pupuk organik cair.

“Tanaman jadi lebih subur dan hasilnya lebih banyak. Selain itu, saya tidak perlu membeli pupuk kimia yang harganya mahal. Inovasi ini benar-benar membantu kami, terutama dalam mengurangi limbah sampah sayuran dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berguna,” ujarnya.

Inovasi pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayuran yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN TIM II UNDIP ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah organik di Desa Ngenden.

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hasil pertanian yang lebih baik.

Diharapkan, inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan di berbagai wilayah lain sebagai bagian dari upaya mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (*)

Ditulis oleh Muhammad Wafi Hibatullah
DPL : Rismiyati., B.Eng., M.Cs

Tulisan Terkait

Back to top button