ZETIZENS.ID – Sering merasa khawatir dan overthinking tentang masa depan? Atau mencemaskan penampilan dan kemampuan diri? Atau bahkan terjebak dalam trauma masa lalu?
Buku ini mungkin bisa membantu kamu.
Berani Tidak Disukai
Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
GPU, 2019.
Tiga kata untuk buku ini: Relevan, unik, dan liberal.
Relevan? Karena buku ini mengangkat isu yang masih jadi problematika banyak orang khususnya anak muda yang beranjak dewasa.
Tentang permasalahan dengan diri sendiri yang selalu merasa kurang, insecure, bahkan tidak percaya dengan kemampuan dan menganggap diri tidak berguna
Unik? Tentu, karena isu yang berat ini disajikan dengan format cerita yang menarik, lewat dialog antara seorang filsuf dan pemuda yang membuat pembahasannya mudah diikuti
Liberal? Yaa, karena ada beberapa konsep di buku ini yang diangkat dari ajaran psikologi dan filsafat orang Barat.
Topik tentang hubungan interpersonal dibuat sesederhana mungkin dengan menerapkan batasan bahkan dalam lingkup keluarga (orang tua).
Dikatakan bahwa semua orang setara dan hubungan horizontal bisa membebaskan kita dari bentuk ekspektasi orang lain, namun hal ini kurang sesuai dengan budaya dan moral yang umumnya terjadi di Indonesia
Secara singkat, insight dari buku ini yaitu:
Kita sendiri yang menentukan kebahagiaan. Hidup bukan persaingan.
Kebergunaan seseorang tidak hanya dilihat dari apa yang dilakukan, melainkan juga dari keberadaannya.
Quotes menarik dari buku ini
“Persoalannya bukanlah ‘apa yang terjadi’, tapi ‘bagaimana kita menyikapinya’”. (Fithro)
