Akademi Fantasi Indosiar, Ajang Kontes Menyanyi yang Memorable
ZETIZENS.ID – Bagi generasi milenial atau Y pasti tahu kalau pada tahun 2000-an ada ajang kontes menyanyi bernama Akademi Fantasi Indosiar alias AFI. Meski ajang ini sudah tidak ada lagi, namun tetap membekas di hati.
Ajang pencarian bakat dalam bidang tarik suara ini diadaptasi dari acara berjudul La Academia di Meksiko.
Ini merupakan salah satu ajang pencarian bakat menyanyi di media massa yang paling awal di Indonesia sebelum hadirnya ajang-ajang lainnya; yaitu Indonesian Idol untuk musik pop dan Kontes Dangdut Indonesia untuk musik dangdut.
Semua finalis yang berhasil masuk di AFI akan dipanggil sebagai “akademia” dan menjalani karantina selama kurang lebih tiga bulan.
Para akademia ini bersaing untuk menjadi juara dan berkesempatan untuk memenangkan hadiah utama berupa sebuah mobil beserta uang tunai.
AFI merupakan versi kedua dari La Academia di Asia setelah Akademi Fantasia di Malaysia.
Setelah Indonesia, Thailand dan Singapura juga membuat acara serupa dengan nama Academy Fantasia, serta Filipina dengan nama Pinoy Dream Academy (dulunya merupakan Philippine Idol).
AFI sekaligus menjadi pelopor ajang pencarian bakat di televisi Indonesia. Masing-masing dari Konser AFI berjalan selama 9 minggu ditambah 1 minggu untuk Konser E-Club, konser di mana para akademia yang telah tereliminasi diadu kembali untuk meraih predikat Juara Favorit. Pemilihan dilakukan dengan cara SMS ke 3977 dan Premium Call ke 0809-1-800-900.
Setelah terpilih menjadi akademia, mereka dikumpulkan dalam sebuah asrama untuk dikarantina.
Di sana mereka dilatih oleh para pengajar profesional yang meliputi bidang koreografi, psikologi, olah vokal, nada, akting, dan bahasa Inggris.
AFI dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu Tamam Husein. Seluruh kegiatan akademia di dalam asrama didokumentasikan dan disiarkan di Indosiar dengan nama acara Diary AFI.
Pada 2007, AFI dihentikan untuk sementara. Januari 2010, Indosiar secara resmi mengumumkan bahwa AFI akan digelar lagi dengan format yang baru pada saat malam puncak perayaan ulang tahun Indosiar ke-15.
Namun, pada saat itu, tanpa alasan yang jelas Indosiar tidak mewujudkannya hingga akhirnya pada Mei 2013, secara resmi melalui akun Twitter resmi Indosiar, Indosiar mengumumkan bahwa AFI 2013 akan hadir setelah program The Voice Indonesia dengan format yang baru dan audisi akan dimulai pada Agustus 2013.
AFI resmi diakhiri pada Februari 2014 dan digantikan dengan Pop Academy pada 2020.
Reality Show
Pada 2003, dunia pertelevisian Indonesia dipenuhi oleh berbagai tayangan sinetron dan minim tayangan pencarian bakat.
Indosiar membeli hak siar Akademi Fantasia Malaysia di Astro Ria dan La Academia Mexico di TV Azteca pada akhir 2003.
AFI merupakan ajang pencarian bakat yang mempopulerkan acara reality show di Indonesia.
Bermula dari audisi di empat kota besar, Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya, dipilihlah 12 akademia yang akan berkompetisi di AFI.
Acara ini mencari seorang pemenang yang diharapkan dapat sukses di blantika musik Indonesia. Dengan konser yang diadakan tiap minggunya dan melibatkan penonton sebagai penentu akademia yang tereliminasi membuat program ini cukup digemari karena memberi warna baru dalam program pencarian bakat yang ada pada saat itu.
AFI memiliki banyak daya tarik yang membuat masyarakat terus mengikutinya, di antaranya adalah lagu tema Menuju Puncak beserta koreografinya, momen eliminasi yang melibatkan emosi penonton, polling SMS yang transparan sehingga membuat penonton berlomba-lomba untuk mengirimkan SMS dan Premium Call, drama dalam kehidupan akademia di asrama AFI, dan masih banyak lagi.
Acara ini sempat memperoleh penghargaan di Panasonic Awards 2004 dan masuk nominasi pada tahun 2005 dan 2006.
Kehadiran AFI membuat sejarah pada pertelevisian Indonesia sehingga pada tahun 2013, NET, sebuah televisi swasta yang baru hadir di Indonesia menampilkan koreografi Menuju Puncak pada saat acara peluncurannya.
AFI pun akhirnya selalu dikenang sebagai acara paling fenomenal yang pernah ada di Indonesia dan sebagai acara paling transparan dalam polling SMS
Rating AFI mengalami penaikan. Sistem pemilihan AFI 2005 sedikit berbeda dibanding musim sebelumnya. Audisi AFI 2005 digelar di 11 kota besar di Indonesia.
Untuk memasuki asrama AFI, mereka harus mengikuti konser seleksi di mana konser itu mengelompokkan akademia di kelompok Hip dan Hop.
Pada akhirnya terpilih 12 terbaik, yaitu BOJES (Jakarta), TIKA & TIWI (Bandung), FIBRI (Semarang), YONGKI & ANJAR (Yogyakarta), LURI (Surabaya), DEWA (Denpasar), INDRI & ARJUNA (Makassar), RIZWAR (Banjarmasin) serta ADE (Manado). AFI 2005 merupakan AFI ter-anak muda dan ter-fresh dibanding AFI lainnya.
Audisi musim keenam AFI dimulai dari 27 Agustus 2013. AFI 2013 melatih para akademia nantinya selama 13 minggu dalam bidang vokal, tari, dan akting.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan seorang bintang baru yang bukan karbitan melainkan bintang yang berbakat dan telah mendapatkan bakal kemampuan entertainment yang sangat intensif dari instruktur-instruktur profesional di bidangnya.
Audisi dilakukan 27 Agustus – 18 September 2013 di 7 kota yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, dan Makassar.
AFI 2013 juga menerapkan sistem audisi online di situs resmi mereka sehingga calon peserta dari kota-kota yang tidak masuk dalam daftar kota audisi maupun dari luar Indonesia juga bisa mengikuti AFI 2013.
Konsep AFI 2013 hampir sama dengan musim-musim sebelumnya. Dimulai dari Konser Pilih Aku untuk menampilkan 12 besar audisi tiap kota, Konser 5+, Konser Hip & Hop (sama dengan AFI 2005), dan tentunya konser eliminasi tiap minggunya. Juri AFI 2013 masih tetap menggunakan Trie Utami didampingi Maia Estianty, David ‘NAIF’, dan satu juri tamu tiap minggunya. Sedangkan untuk pengajar juga masih sama dengan AFI sebelumnya. AFI 2013 tayang perdana di Indosiar mulai 22 September 2013 pkl. 16.30 WIB. (Hilal)