ZETIZENS.ID – Dikenal sebagai warisan budaya dengan keindahan menakjubkan yang telah diakui dunia, kain wastra (kain tradisional Indonesia) senantiasa hadir sebagai pemersatu yang menjalin makna ragam budaya dalam satu payung besar, Indonesia.
Sejalan dengan semangat tersebut sekaligus memperingati Hari Batik Nasional, Oreo sebagai brand unggulan dari Mondelez Indonesia dengan bangga memperkenalkan edisi spesial Oreo Batik dengan kemasan bercorak empat wastra.
Menghadirkan empat kemasan bergambar wastra Indonesia, Oreo mengajak setiap orang untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia, sambil menciptakan momen-momen penuh keseruan bersama Oreo.
Apresiasi dan dukungan pun diberikan oleh Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atas hadirnya Oreo Batik.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari OREO yang mengajak kita semua untuk lebih menghargai dan merayakan keberagaman budaya Indonesia, khususnya kain batik yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009. Kami berharap inisiatif ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar memiliki kebanggaan dan tergerak untuk turut melestarikan dan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Dengan melestarikan batik, kita juga menjaga kearifan lokal yang bisa menjadi sumber inspirasi dan inovasi bagi generasi mendatang,” kata Sandiaga.
Khrisma Fitriasari selaku Head of Corporate Communications and Government Affairs Mondelez Indonesia menjelaskan, peluncuran edisi spesial Oreo ini merupakan salah satu wujud komitmen berkelanjutan Mondelez Indonesia untuk selalu berinovasi dengan menonjolkan kearifan budaya dan mendukung industri lokal.
“Oreo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga Indonesia dan dalam misinya untuk membawa kebahagian ke seluruh dunia, kami pun turut berbangga bahwa setiap keping Oreo yang dinikmati di 40 negara di Asia Pasifik, Timur Tengah dan termasuk Jepang, Australia dan Selandia Baru, merupakan sebuah persembahan dari Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia dan untuk dinikmati orang Indonesia dan dunia,” jelas Khrisma.
Lebih lanjut mengenai edisi spesial Oreo Batik, Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia pun menambahkan bahwa dalam edisi spesialnya kali ini, setiap kemasan Oreo akan diperkaya dengan corak wastra yang mewakili empat wilayah di Indonesia, yakni Batik Mega Mendung dari Cirebon pada Oreo varian rasa original, Kain Songket dari Palembang pada Oreo varian rasa Strawberry, Tenun Sengkang dari Makassar pada Oreo varian rasa Blueberry dan Tenun Endek dari Bali pada Oreo varian rasa Coklat.
Selain itu, untuk menjelajah kekayaan tradisi dan budaya Indonesia lebih jauh, khususnya terkait batik, Oreo pun turut menggandeng perancang busana Era Soekamto yang merupakan tokoh ternama di dunia mode Indonesia.
“Seperti batik yang menyatukan kita sebagai satu bangsa, Oreo pun menyatukan keluarga Indonesia dengan mengajak mereka untuk berbagi keseruan bersama. Oleh karena itu, kami berharap hadirnya edisi spesial ini bisa menjadi momentum bagi kita semua untuk merayakan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia, sambil menciptakan momen-momen penuh keseruan bersama Oreo, karena apapun latar belakang kita, Oreo selalu menyatukan kita dalam kebersamaan yang penuh rasa,” tambah Dian.
Era Soekamto selaku perancang busana dan konsultan Nusantara Wisdom yang turut terlibat dalam peluncuran edisi spesial Oreo ini pun mengatakan bahwa batik dan wastra Indonesia merupakan salah satu bukti nyata perjalanan panjang akan keragaman budaya Indonesia.
“Layaknya wastra Nusantara, dalam setiap motifnya tersimpan kelestarian dan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur budaya yang bisa menyatukan Indonesia. Saya berharap hadirnya Oreo edisi spesial ini bisa menjadi daya tarik bagi lebih banyak masyarakat Indonesia untuk merayakan keberagaman, sekaligus lebih mengenal dan memperkuat rasa kepemilikan akan warisan budaya Indonesia,” ungkap Era Soekamto.
Senada dengan Era Soekamto, Nadine Chandrawinata selaku kain tradisional enthusiast pun berharap agar edisi spesial OREO kali ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk menumbuhkan kebanggaan akan warisan budaya mulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.
“Bagi saya Oreo edisi spesial Batik ini merupakan kombinasi lengkap yang bisa membuat berbagai momen seru keluarga menjadi lebih bermakna. Sambil membangun kedekatan keluarga, kita bisa mengajak anak ataupun anggota keluarga lainnya untuk mulai mengenal warisan budaya Indonesia seperti batik. Terlebih, anak-anak pun sudah sangat familiar dengan ragam dan keseruan yang selalu dihadirkan Oreo,” kata Nadine.
Melengkapi momen keseruan bersama Oreo Batik, Oreo juga telah menyiapkan berbagai program customer promotion hadiah menarik bagi konsumen yakni merchandise eksklusif dari Era Soekamto yang bisa didapatkan dengan cara yang mudah, yakni cukup membeli produk Oreo edisi spesial kemasan bercorak wastra, pindai barcode atau masuk ke dalam bit.ly/OREOBATIK dan ikuti petunjuknya.
Selain itu, Oreo juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam kompetisi desain kain Batik digital yang diunggah melalui akun instagram.
Nantinya, desain Batik digital ini akan dipilih oleh tim Oreo bersama Era Soekamto dan lima desain terpilih berkesempatan untuk dipakai oleh influencer dalam kegiatan dan diunggah dalam media sosial influencers.
Saat ini edisi spesial Oreo Batik telah tersedia di pasar Indonesia dan dijual serta tersebar di toko terdekat.
Guna menciptakan dukungan yang lebih luas terhadap pelestarian kain tradisional, Oreo turut menginisiasi program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Oreo Berbagi yang langsung menyentuh dan memberikan dampak nyata kepada ribuan pengrajin dan pengusaha batik, khususnya di wilayah Cirebon yang terkenal dengan corak Mega Mendung.
“Berbagai bantuan dan pelatihan pun telah kami siapkan guna mendukung produktivitas pengrajin maupun pengusaha Batik, mulai dari pengadaan alat membatik dan pengolahan limbah hingga peralatan praktik membatik di sekolah untuk mendorong regenerasi pengrajin Batik dari kalangan generasi muda,” tutup Dian. (Sobri)