Viral

Aura Maghrib Viral Jadi Bahan Bullyan Netizen, Kenali Bahaya Bentuk Colorisme

ZETIZENS.ID – Baru-baru ini media sosial tengah dipenuhi dengan tren bullyan yang menyerang warna kulit.

Netizen menyebut seseorang miliki aura maghrib ketika melihat seseorang dengan warna kulit gelap.

Membully warna kulit termasuk bentuk dari colorisme. Colorisme adalah bentuk diskriminasi berdasarkan warna kulit, di mana individu dengan warna kulit yang lebih terang diperlakukan lebih baik atau dianggap lebih unggul daripada individu dengan warna kulit yang lebih gelap.

Colorisme sering terjadi di dalam kelompok etnis atau ras yang sama, sehingga berbeda dari rasisme yang biasanya melibatkan diskriminasi antar kelompok ras yang berbeda.

Colorisme memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks. Di banyak masyarakat, termasuk di Amerika Serikat, Asia, Afrika, dan Amerika Latin, colorisme sering kali berakar pada kolonialisme dan perbudakan.

Dalam banyak budaya, warna kulit yang lebih terang sering diasosiasikan dengan status sosial yang lebih tinggi, kecantikan, dan kekuasaan.

Di beberapa masyarakat, colorisme juga dipengaruhi oleh standar kecantikan yang dibentuk oleh media dan industri hiburan yang sering kali mempromosikan warna kulit yang lebih terang sebagai ideal.

Colorisme memiliki berbagai dampak negatif, baik secara individual maupun sosial. Individu yang mengalami colorisme mungkin mengalami rendah diri, depresi, dan kecemasan.

Merasa tidak cukup baik atau selalu di bawah bayang-bayang standar kecantikan tertentu dapat merusak kesehatan mental seseorang.

Colorisme dapat mempengaruhi kesempatan dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Individu dengan warna kulit yang lebih gelap mungkin menghadapi diskriminasi dalam mendapatkan pekerjaan atau promosi, dan mungkin juga diperlakukan dengan lebih buruk dalam sistem pendidikan.

Colorisme dapat menciptakan ketegangan dan perpecahan dalam keluarga dan komunitas. Misalnya, dalam beberapa keluarga, anak-anak dengan warna kulit yang lebih terang mungkin diperlakukan lebih baik atau dianggap lebih berharga daripada yang berkulit lebih gelap.

Di banyak negara Asia, warna kulit yang lebih terang sering kali dianggap lebih cantik dan diinginkan. Hal itu didorong dari industri kosmetik di negara-negara seperti India, Korea Selatan, dan Jepang yang gencar mempromosikan produk pemutih kulit.

Dengan memahami apa itu colorisme dan dampak negatifnya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dan mengurangi terjadinya hal ini, serta mempromosikan kesetaraan dan penghargaan terhadap semua warna kulit. (Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button