Khazanah

Apakah Nabi Ismail Masih Hidup Setelah Peristiwa Kurban?

ZETIZENS.ID – Nabi Ismail dan ayahnya yakni Nabi Ibrahim kerap disebut setiap kali Idul Adha. Kisah ketakwaan dan keikhlasan keduanya menjadi pembeli umat Islam.

Setelah Nabi Ismail digantikan oleh hewan kurban saat disembelih, apakah masih tetap hidup? Karena ceritanya selalu berakhir setelah Nabi Ismail digantikan hewan.

Jawabannya, iya. Nabi Ismail masih hidup setelah peristiwa kurban karena Allah menggantikannya dengan seekor domba. Setelah itu, Nabi Ismail melanjutkan hidupnya dan menjadi nabi yang berdakwah di Makkah, serta wafat di sana pada usia 137 tahun.

Nabi Ismail wafat di Makkah pada tahun 1779 SM, pada usia 137 tahun. Beliau dimakamkan di dekat makam ibunya, Siti Hajar.

FYI, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail, sebagai ujian iman dan ketaatan. Namun, pada saat akan menyembelih, Allah menggantikannya dengan seekor domba sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan atas keikhlasan mereka berdua

Laman CNN Indonesia menyebut, kisah Nabi Ismail yang akan disembelih Nabi Ibrahim merupakan salah satu kisah nabi populer dalam Islam. Sebab, kisah ini mengajarkan keikhlasan dan ketaatan akan perintah Allah SWT.

Mulanya, Nabi Ibrahim belum memiliki anak, meski sudah cukup tua. Ibrahim pun meminta kepada Allah agar dikarunia anak. Doa ini tertuang dalam Surat As-Saffat ayat 99-100 sebagai berikut.

“Ibrahim berkata: Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang saleh.”

Lalu, Allah pun mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim dengan memunculkan Nabi Ismail yang merupakan anaknya dari istrinya, Siti Hajar.

“Maka Kami beri ia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.”

Namun saat Ismail remaja, Nabi Ibrahim mendapat mimpi atau wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail, seperti tertuang dalam Surat As-Saffat ayat 102 sebagai berikut.

“Ibrahim berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?”

Kendati begitu, Nabi Ismail justru tidak gentar mendengar cerita dari ayahnya. Ia justru langsung meminta Nabi Ibrahim untuk menyanggupinya.

“Ia menjawab: Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal kisah Nabi Ismail yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim pun dengan keikhlasan menyanggupi hal tersebut. Maka ia membawa Ismail untuk dikorbankan.

Ia pun menajamkan pisaunya dan membaringkan Ismail untuk segera menyembelihnya. Namun, goresan pisau yang dilakukan Ibrahim di leher Ismail ternyata tidak melukai anaknya.

Pisau yang semula tajam mendadak tumpul. Lalu, terdengarlah seruan Allah SWT kepada mereka berdua, seperti tertuang di Surat As-Saffat ayat 104-109 berikut.

“Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.”

Setelah itu, Allah memberi seekor kambing untuk disembelih menggantikan Ismail. Peristiwa penyembelihan ini kemudian menjadi awal mula ibadah kurban yang diperingati sebagai Iduladha dalam Islam.

Namun tak sampai di sini saja, Allah kemudian memerintahkan Ibrahim dan Ismail untuk membangun Ka’bah di Mekah. Keduanya kemudian bergotong royong membangun Ka’bah dari batu-batu besar.

Itulah kisah Nabi Ismail yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button