Dari Dapur Hotel ke Meja Makan Sekolah: Program Makan Bergizi Gratis
Jadi Model Nasional Berkat Sinergi Jaringan Hotel Archipelago dan Pemerintah Banten

ZETIZENS.ID – Sebagai bagian dari komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata terhadap program pemerintah, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperluas di wilayah Provinsi Banten.
Program ini merupakan inisiatif dari CEO Archipelago, John Flood, yang mengusulkan sinergi antara sektor perhotelan dan pemerintah daerah untuk menjawab tantangan gizi anak dan remaja usia sekolah dengan pendekatan yang berkelanjutan.
Berlangsung di sejumlah lokasi strategis, salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan
di SMKN 1 Anyer, yang beralamat di Jl. Raya Anyer – Mancak No.Km 02, DesaNGrogol Indah, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten 42166.
Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni, yang memberikan
dukungan penuh terhadap keberlanjutan program.
Pada kesempatan ini, sebanyak
1.000 lebih siswa menerima makanan bergizi secara gratis yang disiapkan oleh tim
kuliner profesional dari Aston Anyer Beach Hotel, Aston Cilegon Boutique Hotel
dan Aston Serang Hotel & Convention Center.
Seperti pelaksanaan sebelumnya di wilayah Cilegon dan Serang, program MBG
dijalankan dengan mengoptimalkan dapur dan tenaga kerja yang telah tersedia,
baik dari restoran maupun hotel yang beroperasi di sekitar lokasi sekolah.
Pendekatan ini memungkinkan satu atau dua sekolah didukung oleh satu entitas
perhotelan, tanpa perlu membangun fasilitas baru, sehingga lebih efisien dan
mudah direplikasi.
Pada kesempatan ini, Nandang Permana, General Manager Aston Anyer Beach
Hotel, menjelaskan, “Membangun generasi sehat tidak cukup hanya dengan
pengetahuan, tetapi juga dengan kepedulian kolektif. Program MBG adalah wujud
gotong royong lintas sektor untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dengan kuat, sehat, dan siap menghadapi masa depan.”
Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dan metodis, dimulai dengan
mencakup seluruh sekolah di wilayah Serang dan Cilegon, sebelum kemudian
diperluas ke seluruh Provinsi Banten.
Tujuan jangka panjang dari inisiatif ini
adalah menjadikannya sebagai model nasional yang dapat dicontoh oleh provinsi
dan kota lainnya di Indonesia.
Program ini disadari sebagai sebuah proses berkelanjutan, bukan instant—perjalanan jangka panjang yang menuntut perencanaan matang dan pelaksanaan yang konsisten.
Membangun sistem pemenuhan gizi nasional bukanlah pekerjaan semalam. Namun, dengan dedikasi, kolaborasi, dan perencanaan yang terstruktur, hasil yang dicapai akan bersifat berkelanjutan dan berdampak luas.
Program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar anak-anak Indonesia, tetapi
juga membentuk karakter melalui pembiasaan hidup sehat, tanggung jawab, dan kedisiplinan.
Dengan menggabungkan kekuatan sektor swasta dan pemerintah, program ini membuktikan bahwa solusi berbasis komunitas yang sederhana namun efektif dapat membawa perubahan besar bagi masa depan bangsa—satu makanan, satu sekolah, satu langkah pada satu waktu. (Hilal)