Life Style

Audio Jalinan Kisah dan Rasa dari Anggun Priambodo

ZETIZENS.ID – Setelah mini album “Anak” pada 2023, seniman dari Jakarta, Anggun Priambodo meluncurkan album “Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, dirilis oleh HFMF Records.

Menjadi mahasiswa seni rupa di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) pada era 1990an,
Anggun Priambodo mulai dikenal luas di luar kampus pada awal 2000an melalui
berbagai medium karyanya.

Sebagai penulis lirik dan penampil, Anggun menjadi vokalis dan merilis album band indie rock-nya, Bandempo. Anggun juga mulai aktif
membuat video art dan berpameran.

Bersama Henry Foundation, Anggun
membentuk The Jadugar, duo sutradara video musik. Selanjutnya, melanglang lebih
jauh lagi, Anggun terus aktif berpameran seni, membuat video musik, merancang
clothing line, menjadi sutradara film, dan macam-macam lainnya.

Memiliki banyak saluran, Anggun kerap dapat menempatkan gagasan yang cocok
dengan medium karyanya. Dalam aneka aksi keseniannya, komposisi karya Anggun
dapat dilihat bergaya, humoris, polos, kekanak-kanakan, perasa, sembrono,
sederhana, dan eksperimental.

Semakin kompleks mediumnya, atau semakin panjang durasi karyanya, biasanya semakin campur-aduk dihadirkan oleh Anggun Priambodo.

“Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, album debut Anggun Priambodo yang dirilis tahun
ini, berisi delapan komposisi.

Album dimulai dengan “Negosiasi”. Musik elektronik minimalis, sound serasa
dimainkan Kraftwerk, bertemu dengan spoken word dari Anggun.

Negosiasi akan selalu terjadi, setiap waktu, setiap hari. Kita ke luar rumah, sudah
pasti akan bertemu negosiasi. Di rumah sendirian saja sudah akan ada negosiasi;
negosiasi dengan diri sendiri.

Negosiasi menuju sebuah tujuan bersama. Tanpa kita sadari, sedari kecil kita sudah
belajar, diajari untuk bernegosiasi: pada bapak, pada ibu, pada mbak, pada adik dan
kakak. Lalu kita bertemu dengan dunia sekolahan… wah, apa lagi itu? Kita bertemu
dengan teman yang hanya kita temui di sekolah saja, di dalam kelas, lalu kita
mengenal dengan guru yang selalu mengajari ini dan itu. Kita ternyata sudah
bernegosiasi sedari dini….

“Seperti ingin membuat sebuah audio manual tentang hal yang penting: negosiasi,”
ungkap Anggun tentang lagu ini.

Lagu kedua adalah hard bop agresif tapi gemas berjudul, “Menangkapnya”. Lirik
bercerita tentang seorang teman yang rela membohongi, berbuat curang demi
kepentingan pribadi.

“Saya suka sekali dengan pukulan drum dan betotan contrabass-nya, jazzy tapi
urakan,” jelas Anggun.

Lagu ketiga, “Keselamatan Kucing Adalah No.1”, adalah musik ilustratif yang
mengiringi laporan kepada petugas damkar meminta untuk menyelamatkan seekor
kucing liar yang terpelosok jatuh di pekarangan belakang rumah.

Kemudian Anggun bernyanyi kepada kucing untuk makan dulu, menenangkan diri, dan tidak stres. Tak lupa Anggun berterima kasih kepada Pak Damkar.

Lagu keempat, “Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, berisi obrolan jenaka Anggun
dengan vokalis perempuan Tanya Ditaputri; saling memperkenalkan diri hingga
menanyakan ketakutan masing-masing, bersama musik alternative/indie dance.

Selanjutnya, hadir “Sumber Daya Gambar 1”. Pengaruh hip hop, antara lain
kegemaran Anggun pada Beastie Boys dan Digable Planets, menemani petikan
percakapan Anggun dalam pertemuan-pertemuan ketika menjadi kurator untuk pameran seni grafis Syaiful Ardianto.

Lagu berikutnya, Anggun bernyanyi mengungkapkan rasa hatinya saat baru saja
berulang tahun. Musik menghentak!
Berulang tahun lagi
Berulang-uang tiap tahunnya
Apakah aku sudah tua?
Apakah aku sudah dewasa?
Banyak ucapan, banyak kejutan
Terima kasih buat doanya
Terima kasih banyak. Amin.
Selamat untuk hari ini
Selamat untuk dimasa nanti
Setelah Anggun meniup lilin dan tamu-tamu bertepuk tangan, album dilanjutkan
dengan piano pengantar kenangan perubahan gaya hidup yang menarik, kebiasaan
dan keahlian-keahlian baru, udara yang lebih tak berpolusi, beserta kegetiran lirih
banyak orang berpulang dalam “Kangen Pandemi”.

Suka duka album ditutup dengan menghadirkan kembali dokumentasi percakapan seni rupa bersama Syaiful Ardianto dalam “Sumber Daya Gambar 2”. Akhirnya, perjalanan audio pun tamat, ditutup tepuk tangan yang tak terlalu riuh, bersahaja. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button