Life Style

Cara Agar Anak Tetap Konsisten? Simak Penjelasannya

ZETIZENS.ID – Setiap orang tua tentunya memiliki harapan kepada anak-anaknya agar menjadi sukses di masa depan.

Tidak heran, berbagai pendidikan, baik formal dan informal pun diberikan orang tua sejak kecil demi memberi bekal untuk kesuksesan mereka.

Namun ternyata, segala hal tentang kepintaran dan kecerdasan pada anak tidak selalu bergantung pada skor Intelligence Quotient atau IQ.

Michele Borba, seorang psikolog anak dan penulis buku psikologis menyebut bahwa ketekunan adalah faktor penentu kesuksesan sang anak.

Menurut Borba, ketekunan adalah soft skill yang memisahkan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah.

Berdasarkan penelitian Borba, anak-anak yang memiliki ketekunan dan tidak mudah menyerah memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil baik.

Dengan demikian, anak tetap termotivasi untuk bekerja keras dan menyelesaikan apa yang mereka mulai, walaupun ada banyak kendala dalam prosesnya.

“Saya menemukan bahwa ketekunan adalah soft skill. Nomor 1 yang membedakan anak-anak yang memiliki motivasi tinggi dengan mereka yang mudah menyerah,” ujarnya, pada CNBC Internasional.

Bagaimana mengajarkan ketekunan kepada anak sejak dini?

Sebuah studi oleh Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa anak-anak berusia 15 bulan dapat mempelajari ketekunan jika orang tua mereka mencontohkan perilaku tersebut.

Para peneliti menemukan anak-anak yang melihat orang dewasa berjuang untuk mencapai tujuan, berusaha lebih keras menyelesaikan tugas sulit mereka sendiri.

Hal itu bila dibandingkan dengan anak-anak yang melihat orang dewasa berhasil dengan mudah.

Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak dapat belajar pentingnya berusaha setelah melihat hanya dua contoh orang dewasa yang berjuang keras.

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan orang tua menurut Michele, misalnya tidak memberikan tekanan kepada anak untuk selalu berhasil, selalu mengapresiasi usaha yang dilakukan anak (berfokus pada proses, bukan hasil akhir), beri anak pemahaman bahwa kesuksesan hanya bersifat sementara, dan selalu pahami tingkat kemampuan anak. (Annida)

Tulisan Terkait

Back to top button