Edu

Kukerta UIN SMH Banten Kelompok 95 Sukses Gelar Sosialisasi Kesehatan DBD Di Desa Karyajaya

ZETIZENS.ID – Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) UIN SMH Banten kelompok 95 sukses menggelar acara sosialisasi kesehatan DBD di aula kantor balai Desa Karyajaya, Selasa (13/08/2024)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Penderita DBD akan merasakan gejala berupa nyeri yang sangat intens, terutama di bagian tulang dan sendi seolah-olah tubuh mengalami patah-patah pada bagian tersebut.

Tanda dan Gejala DBD

Umumnya gejala DBD ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh secara drastis dan abnormal hingga angka 39 derajat Celcius.

Kondisi ini dapat berlangsung selama 2-7 hari. Setelah mengalami suhu tubuh yang tinggi biasanya penderita DBD akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari.

Pada fase kritis ini, banyak orang yang mengira telah sembuh karena demam tadi sudah menurun, padahal di fase inilah yang harus diwaspadai karena dapat menyebabkan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang sangat berbahaya bahkan bisa berpotensi menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala DBD di antaranya:
1. Sakit kepala
2. Mual hingga muntah
3. Nyeri di belakang mata, tulang, sendi dan otot.
4. Muncul ruam atau bercak kemerahan di kulit.
5. Mimisan, BAB darah bahkan muntah darah.

Karena maraknya kasus DBD di lingkungan masyarakat, maka dari itu kelompok 95 Kukerta UIN SMH Banten mengadakan seminar sosialisasi kesehatan yang bertema: “Aksi nyata, Hidup sehat, Bebas nyamuk” untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa Karyajaya mengenai bahaya virus DBD ini bagi kesehatan.

Ubay Ahli Fikri selaku pemateri acara sosialisasi kesehatan ini memaparkan penyuluhan yang berisi materi tentang: penyebab DBD, penularan DBD, ciri-ciri nyamuk DBD, tempat berkembang biak nyamuk Aedes, tanda dan gejala DBD, bahaya DBD, pertolongan pertama dan pencegahan DBD.

Ahmad Jaeni selaku Kepala Desa Karyajaya menyampaikan dalam sambutannya bahwa, “Kasus DBD dari tahun 2023-2024 terus meningkat terutama pada musim pancaroba. Meningkatnya kasus DBD ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar, maka dari itu mari kita lebih peduli terhadap lingkungan rumah dan sekitar kita”.

Beliau juga menambahkan ucapan terimakasih kepada mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten kelompok 95 karena telah mengadakan acara sosialisasi ini yang menandakan rasa kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat Desa Karyajaya.

Dengan diadakannya acara sosialisasi kesehatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian serta kewaspadaan masyarakat terhadap bahayanya virus DBD ini.

Dengan adanya acara sosialisasi ini diharapkan kasus DBD di Desa Karyajaya dapat menurun dan teratasi dengan baik. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button