Kenali Senyawa Fitokimia dari Minuman Fungsional Teh Bunga Telang
ZETIZENS.ID – Radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif telah diketahui berperan dalam berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung koroner, dan penuaan dini. Karena tubuh tidak memiliki sistem antioksidan yang cukup, diperlukan tambahan antioksidan dari luar, salah satunya melalui konsumsi minuman fungsional.
Minuman fungsional adalah minuman yang mengandung satu atau lebih komponen pangan yang telah terbukti secara ilmiah memiliki fungsi fisiologis tertentu selain fungsi dasarnya, aman dikonsumsi, dan memberikan manfaat bagi kesehatan (BPOM, 2011).
Bunga telang (Clitoria ternatea L.), yang termasuk dalam keluarga Fabaceae, adalah tanaman polong yang mengandung senyawa bioaktif bermanfaat untuk pengobatan.
Bunga ini diketahui memiliki senyawa fitokimia seperti flavonoid dan antosianin. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan.
Menurut Wahdaningsih dkk. (2011), antioksidan alami tidak hanya melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, tetapi juga dapat memperlambat perkembangan penyakit kronis yang diakibatkan oleh penurunan spesies oksigen reaktif (ROS), terutama radikal hidroksil dan radikal superoksida.
Sultana dkk. (2012) menjelaskan bahwa antioksidan berfungsi dengan menetralisasi radikal bebas, mengubahnya menjadi bentuk yang tidak bersifat radikal. Lakshmi dkk. (2014) juga menyatakan bahwa bunga telang memiliki aktivitas antioksidan yang mampu melawan radikal bebas seperti DPPH, radikal hidroksil, dan hidrogen peroksida.
Flavonoid adalah kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam, sedangkan antosianin merupakan pigmen dari kelompok flavonoid yang larut dalam air.
Di antara berbagai jenis flavonoid yang ada pada bunga telang, antosianin adalah senyawa utama yang bertanggung jawab atas sebagian besar warna merah, biru, dan ungu.
Menurut Chayaratanasin dkk. (2015), satu gram ekstrak kering bunga telang mengandung flavonoid rata-rata 11,2 mg ekuivalen katekin. Berdasarkan penelitian Kusrini dkk. (2017), ekstrak air dari bunga telang memiliki total kandungan antosianin sebesar 2,22×10-3 mg per helai bunga kering atau 0,294 mmol/mg bunga.
Saat ini, teh bunga telang masih kurang dioptimalkan sehingga belum banyak diminati oleh konsumen. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya minat adalah rasa teh yang pahit dan meninggalkan aftertaste yang kuat.
Padahal, penelitian menunjukkan bahwa teh bunga telang kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid dan antosianin, yang berperan penting sebagai antioksidan bagi tubuh.
Selain itu, bunga telang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional karena kandungan senyawa-senyawa bioaktifnya.
Dengan pengolahan yang tepat dan inovasi dalam penyajiannya, teh bunga telang dapat menjadi pilihan minuman yang lebih populer di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang peduli dengan kesehatan. (Fithro)