Viral Siswa SMKN 4 Kupang Ciptakan Jemuran Pintar Antihujan Berbasis Internet
ZETIZENS.ID – Kabar baik datang dari seorang pelajar SMK yang berhasil ciptakan sebuah karya canggih berupa jemuran pintar.
Siswa tersebut merupakan siswa SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah menciptakan solusi cerdas dengan mengembangkan alat jemuran pintar berbasis internet.
Inovasi ini tidak hanya memudahkan aktivitas masyarakat, tetapi juga menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh generasi muda dalam menghadapi era digital dan semakin canggih seperti sekarang ini. Karya anak SMK ini pun kemudian viral di media sosial.
Siswa SMK tersebut bernama Casandra Temaluru, ia menciptakan jemuran antihujan berbasis internet. Casandra mengaku dirinya belajar otodidak dari YouTube.
Alat yang diciptakan oleh siswi SMKN 4 Kupang tersebut menggunakan teknologi berbasis internet of things (IOT).
Dengan sistem teknologi tersebut, pakaian yang dijemur akan dengan sendirinya masuk ke tempat penyimpanan saat datangnya hujan.
Terbesitnya pikiran Casandra untuk membuat jemuran antihujan itu ialah ketika ia mengamati kebiasaan tetangga di sekitar rumahnya yakni di Kelurahan BTN Kolhua, Maulafa, Kota Kupang, yang mencuci pakaian saat pulang kerja pada sore hari.
Mereka sering terburu-buru dan berlarian kerepotan mengangkat jemuran ketika hujan tiba-tiba turun.
Meski belajar otodidak dari YouTube, tetapi ia juga menyebut dapatkan ilmu tersebut dibantu oleh seorang mentor dari Bandung yang didatangkan oleh sekolah untuk pelatihan IOT.
“Memang pembelajarannya dari Youtube. Tetapi, saya juga dapat ilmu dari seorang mentor dari Bandung yang didatangkan oleh sekolah untuk pelatihan IOT,” jelasnya.
Casandra merupakan siswi jurusan Teknik Jaringan komputer, ia mulai mencoba merancang jemuran pintar itu pada awal tahun 2024 tepatnya di bulan Januari.
Dalam upaya percobaannya pun tak selalu berjalan mulus, Ia mengakui sempat menemui beberapa kendala ketika proses membuat alat tersebut. Bahkan, sejumlah peralatan yang dia gunakan ada yang sampai meledak.
Meski sempat putus asa setelah empat kali mencoba dan selalu gagal dalam membuat jemuran pintar itu. Namun ia tetap meneruskannya dengan tekad yang kuat, dan dalam perjalanannya, Casandra juga dibantu oleh temannya bernama Gavrila Asten Beidasi untuk membantu menyelesaikan alat tersebut.
Kepala SMKN 4 Kupang Semi Ndolu menyampaikan bahwa sekolah mendukung penuh inovasi yang dilakukan Casandra dalam membuat jemuran pintar tersebut. Ia berharap ada pengusaha yang berminat mengembangkan alat tersebut untuk diproduksi.
Bahkan, Casandra juga mendapat sokongan dana sebesar Rp 10 juta dari bekas gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan sisanya berasal dari pihak sekolah yang sangat mensupport dirinya dalam menciptakan karya luar biasa. (Sarah)