Jangan Mengorek Kuping Terlalu Dalam, Ini Bahayanya!

ZETIZENS.ID – Mengorek kuping terlalu dalam mungkin tampak seperti cara yang mudah dan cepat untuk membersihkan telinga dari kotoran.
TIndakan ini sebenarnya bisa membawa risiko serius pada kesehatan telinga. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu dipahami:
1. Trauma pada Telinga
Mengorek kuping terlalu dalam dengan benda-benda seperti cotton bud atau tusuk gigi dapat menyebabkan trauma pada telinga bagian dalam. Hal ini bisa berujung pada luka atau iritasi pada saluran pendengaran, bahkan bisa merusak gendang telinga.
2. Membuang Kotoran Secara Tidak Efektif
Fungsi alami tubuh adalah mengeluarkan kotoran telinga secara alami. Mengorek kuping terlalu dalam malah bisa mendorong kotoran lebih dalam ke dalam saluran pendengaran, menyebabkan penyumbatan atau bahkan infeksi.
3. Infeksi Telinga
Ketika kotoran telinga tertekan lebih dalam oleh tusukan yang terlalu dalam, hal ini bisa menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri atau jamur. Akibatnya, berisiko mengalami infeksi telinga yang menyakitkan dan memerlukan perawatan medis.
4. Kerusakan Gendang Telinga
Gendang telinga adalah bagian yang sangat sensitif dan penting dari sistem pendengaran. Mengorek kuping terlalu dalam dengan keras bisa merusak gendang telinga, yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran atau bahkan kehilangan pendengaran secara permanen.
5. Risiko Perdarahan
Tindakan mengorek kuping terlalu dalam juga bisa meningkatkan risiko perdarahan pada saluran pendengaran. Luka yang disebabkan oleh tusukan yang keras atau benda tajam bisa membuatmu berisiko mengalami perdarahan yang berbahaya.
Untuk menjaga kesehatan telinga, lebih baik menghindari kebiasaan mengorek kuping terlalu dalam. Jika merasa perlu membersihkan telinga, gunakan metode yang lebih aman seperti tetes telinga atau berkonsultasi dengan dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan).
Selalu ingat, terlalu sering mengganggu proses tersebut justru bisa membawa risiko lebih besar daripada manfaatnya. (Sarah)