Ulasan Film Studio Ghibli: Keindahan Tersembunyi di Balik Judul-judul Terkenal
ZETIZENS.ID – Ketika menyebut Studio Ghibli, yang biasanya terlintas adalah film-film legendaris seperti My Neighbor Totoro, Spirited Away, Howl’s Moving Castle, Princess Mononoke, atau Kiki’s Delivery Service.
Namun, Studio Ghibli memiliki sejumlah karya lain yang juga mengagumkan, meskipun mungkin tidak sepopuler judul-judul tersebut. Mari kita telusuri beberapa film Ghibli lainnya yang pantas mendapatkan apresiasi lebih.
1. The Wind Rises (2013)
Salah satu karya akhir Hayao Miyazaki sebelum ia sempat mengumumkan pensiun (walaupun kemudian ia kembali berkarya), The Wind Rises adalah film semi-biografi yang mengisahkan kehidupan Jiro Horikoshi, perancang pesawat tempur Jepang pada era Perang Dunia II.
Berbeda dari kebanyakan film Ghibli yang dipenuhi elemen fantasi, The Wind Rises lebih mengedepankan realisme dan mengangkat kisah tentang perjalanan hidup, cita-cita, serta dilema moral yang dihadapi Jiro.
Bagi para pecinta sejarah dan penonton yang tertarik pada tema impian dan realitas, film ini menawarkan narasi yang mendalam dan mengharukan.
2. Only Yesterday (1991)
Disutradarai oleh Isao Takahata, Only Yesterday merupakan salah satu film Ghibli yang lebih introspektif dan penuh perenungan.
Film ini berpusat pada Taeko, seorang wanita berusia 27 tahun yang tengah mencari makna hidupnya saat ia pergi ke pedesaan untuk liburan.
Sambil bekerja di ladang, Taeko mengenang masa kecilnya yang penuh dengan kebingungan, kegembiraan, dan keraguan.
Only Yesterday menekankan pengembangan karakter dan eksplorasi emosi, dengan fokus pada tema nostalgia dan pencarian jati diri.
Film ini tenang tetapi penuh makna, terutama bagi penonton dewasa yang mungkin bisa merasakan keterikatan dengan dilema dan perasaan yang dialami karakter utamanya.
3. The Tale of the Princess Kaguya (2013)
Disutradarai oleh Isao Takahata, The Tale of the Princess Kaguya adalah adaptasi dari cerita rakyat klasik Jepang, The Tale of the Bamboo Cutter.
Film ini mengisahkan tentang seorang putri yang ditemukan di dalam batang bambu oleh sepasang suami istri tua, yang kemudian membesarkannya.
Ceritanya tidak hanya mengandung elemen fantasi, tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam tentang arti kehidupan, kebahagiaan, dan penderitaan.
Film ini dikenal karena gaya animasinya yang unik, menyerupai lukisan cat air dan sketsa tangan.
Pendekatan visual ini memberikan pengalaman yang berbeda dari film-film Ghibli lainnya, dengan setiap adegan tampak seperti karya seni yang hidup, mengajak penonton masuk ke dalam dunia yang sederhana namun penuh keindahan.
4. Whisper of the Heart (1995)
Disutradarai oleh Yoshifumi Kondō, seorang animator berbakat yang meninggal terlalu dini, Whisper of the Heart adalah kisah romantis yang manis dan inspiratif tentang Shizuku, seorang remaja yang menemukan passion-nya dalam menulis.
Film ini mengeksplorasi perjalanan menuju kedewasaan, pencarian jati diri, dan impian, dengan latar musik klasik yang indah.
Berbeda dari film Ghibli lain yang kental dengan unsur fantasi, Whisper of the Heart lebih realistis dan terasa personal.
Meski begitu, tetap ada sentuhan ajaib melalui imajinasi Shizuku, yang berkembang seiring ia mulai menulis kisah fantasi yang terinspirasi dari pertemuannya dengan seorang pemuda misterius.
5. Pom Poko (1994)
Sebuah karya unik dari Isao Takahata, Pom Poko menceritakan tentang sekelompok rakun ajaib yang berusaha melawan pembangunan perumahan yang menghancurkan habitat mereka. Film ini memadukan unsur satir, fantasi, serta pesan lingkungan yang kuat.
Meskipun dipenuhi dengan momen lucu dan aneh, Pom Poko menyampaikan pesan serius mengenai kerusakan alam dan dampak negatif dari pembangunan manusia terhadap ekosistem.
Dengan sudut pandang ekologis yang mendalam, film ini mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana perkembangan modern memengaruhi lingkungan sekitar kita.
6. From Up on Poppy Hill (2011)
Disutradarai oleh Gorō Miyazaki, putra dari Hayao Miyazaki, From Up on Poppy Hill adalah sebuah drama keluarga yang berlatar tahun 1960-an, di masa Jepang sedang berusaha menemukan kembali identitasnya setelah Perang Dunia II.
Film ini berfokus pada Umi, seorang siswi SMA di Yokohama, yang terlibat dalam upaya menyelamatkan sebuah gedung sekolah yang terancam dihancurkan.
Dibalut dengan suasana penuh nostalgia dan romantisme, film ini menyuguhkan pemandangan kota yang indah serta musik yang lembut.
Meskipun tidak mengandung elemen fantasi yang mencolok seperti film-film Ghibli lainnya, From Up on Poppy Hill menawarkan kisah hangat tentang persahabatan, keluarga, dan usaha mempertahankan warisan sejarah di tengah perubahan zaman.
Film-film Studio Ghibli di luar judul-judul populer tetap memancarkan keajaiban mereka sendiri, menghadirkan beragam tema dan gaya yang bervariasi, dari dongeng klasik hingga drama introspektif yang menyentuh.
Setiap film menawarkan kekuatan visual dan emosional yang mendalam, membuatnya layak untuk ditonton dan diapresiasi oleh para penggemar yang ingin menjelajahi lebih banyak karya Ghibli. (Fithro)