Edu

Optimalisasi Pengelolaan Limbah Cucian Beras dengan Terciptanya Pupuk Organik Cair Multifungsi

ZETIZENS.ID – KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program inovatif pada tanggal 28 Juli yang berjudul “Pupuk Organik Cair dari Limbah Cucian Beras” di Desa Paweden, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.

Program ini merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan di tingkat lokal.

Program ini memanfaatkan limbah cucian beras yang biasanya dibuang, mengolahnya menjadi pupuk organik cair berkualitas tinggi.

Proses ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber nutrisi yang bermanfaat bagi tanah, meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanaman.

Dengan demikian, program ini menawarkan solusi konkret untuk permasalahan limbah dan kebutuhan pupuk.

Teknologi yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair ini melibatkan metode fermentasi sederhana, yang dapat diterapkan dengan mudah oleh warga setempat.

Pelatihan dan bimbingan akan diberikan kepada masyarakat desa untuk memastikan mereka memahami dan dapat mengimplementasikan proses ini dengan efektif.

Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan mereka alat untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.

Robithoh Wardah Baihaqi sebagai pemegang program kerja dari Fakultas Sains dan Matematika Program Studi Bioteknologi, menyatakan, “Inisiatif ini merupakan contoh nyata bagaimana sains dan teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Dengan memanfaatkan limbah cucian beras, kami tidak hanya membantu mengurangi polusi dan limbah, tetapi juga menyediakan solusi yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan. Kami berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Desa Paweden, tetapi juga menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di tempat lain.”

Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan dampak positif penggunaan pupuk organik terhadap lingkungan.

Dengan memanfaatkan limbah yang ada, program ini mengedukasi warga tentang praktik ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh dan model bagi desa-desa lain di sekitar Kabupaten Pekalongan.

Dengan dampak positif yang dihasilkan, diharapkan akan muncul inisiatif serupa di daerah lain, yang pada akhirnya dapat memperluas jangkauan manfaat dari teknologi pupuk organik cair ini.

Inisiatif ini merupakan langkah awal dalam perjalanan panjang untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di seluruh wilayah. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button