Mencegah Terjadinya Kecanduan Penggunaan Handphone Pada Anak
Mahasiswa Kukerta Kelompok 26 UIN SMH Banten Adakan Seminar dan Penyuluhan d
ZETIZENS.ID – Mahasiswa Kukerta UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kelompok 26 menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan masyarakat di Desa Sukasari.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan dampak negatif penggunaan handphone yang berlebihan pada anak-anak, Kukerta kelompok 26 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan seminar penyuluhan bijak dalam menggunakan handphone.
Seminar ini mengangkat tema “Mencegah Terjadinya Kecanduan Penggunaan Handphone Pada Anak” yang mana di selenggarakan di SDN Sukasari 2 tepatnya di Kampung Pagelaran.
Kegiatan seminar penyuluhan ini diikuti oleh siswa/i mulai dari kelas 3-6 sekolah dasar yang berjumlah sekitar 45 orang.
Mereka memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti seminar penyuluhan ini.
Pemateri untuk seminar ini adalah salah satu mahasiswa dari Kukerta kelompok 26 yang menyampaikan harapannya terhadap kegiatan seminar ini.
“Dengan diadakannya seminar penyuluhan ini, kami berharap hal ini dapat membuka wawasan anak-anak menjadi lebih luas lagi terkait bagaimana menggunakan handphone yang baik dan sesuai dengan umur anak-anak itu sendiri, sehingga anak tidak selalu terpaku pada handphone saja di kehidupannya sehari-hari,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, salah satu guru yang menjadi perwakilan kepala sekolah pun memberikan sambutannya terkait dengan adanya seminar penyuluhan ini.
“Handphone itu adalah hasil budaya modern yang memiliki sisi positif dan juga negatif. Di mana sisi positifnya adalah bisa menjadi saran untuk mencari ilmu pengetahuan atau informasi terkait apapun melalui jaringan internet, sedangkan sisi negatifnya adalah seperti handphone ini hanya digunakan untuk bermain game yang berlebihan, dimana nantinya bisa merusak kesehatan mata dan tubuh sang anak,” ujar beliau.
Kegiatan seminar penyuluhan ini memiliki tujuan agar para anak terutama di kalangan sekolah dasar dapat terhindar akan kecanduan atau ketergantungan dalam menggunakan handphone mereka masing-masing.
Sehingga nantinya mereka dapat mengetahui apa sebenarnya kegunaan sebuah handphone ini yang baik dan benar, serta mereka juga bisa membatasi waktu dan apa saja hal yang boleh mereka akses di handphone mereka masing-masing yang tentunya harus sesuai dengan batasan umur mereka yang masih kecil.
Nantinya ketika mereka berhasil untuk tidak ketergantungan pada penggunaan handphone, mereka bisa berbaur dan berinteraksi dengan teman, orang tua, masyarakat dan lingkungan sekitar mereka yang memiliki sebuah nilai dan pengetahuan yang berharga dan bisa mereka implementasikan di masa yang akan datang. (Zee)