ZETIZENS.ID – Menjelang hari kemerdekaan para remaja di Desa Panancangan, Serang, Banten sedang mempersiapkan segala macam bentuk lomba untuk seluruh warga, baik dewasa, remaja, maupun anak-anak.
Mulai dari lomba yang dilakukan secara individu hingga kelompok, dan hadiahnya pun beragam untuk juara 1, 2, 3.
Pada saat perlombaan berlangsung aku serta sepupuku mengikuti berbagai macam lomba namun aku dan sepupuku tidak mudah menyerah begitu saja, karena kebanyakan dari lomba individu itu aku dan sepupuku tidak bisa sampai memasuki babak final atau penentuan juara.
Aku mengajak 3 sepupuku mendaftar lomba yang per kelompok. Lomba yang kami ikuti yaitu lomba memindahkan air kedalam ember, cara memindahkannya yaitu dengan cara orang pertama mengambil air pakai baskom lalu pindahkan ke belakang melewati kepala hingga orang terakhir memindahkan ke belakang di mana ember berada dan juga air yang paling banyak terkumpul di ember ialah pemenangnya.
Menurutku lomba itu sangat menarik dan penuh tantangannya seperti para pejuang kemerdekaan Indonesia yang melalui bebagai rintangan hingga Indonesia merdeka.
Dialognya aku tuliskan dalam bentuk percakapan drama ya.
Aku : eh kita daftar lomba yang per kelompok itu yuk.
Dareen : lomba apa itu?
Alena : iya lomba apaan dah?
Daisha : lomba yang mindahin air ke ember itu bukan?
Aku : nahh iya itu, lomba mindahin air ke ember (sambil menunjuk Daisha karena dia tahu nama lombanya).
Dareen : memang yakin kalau kita bakal sampai masuk babak final dan menang?
Alena & Daisha : iya itu memang kamu yakin kita bakal menang? (jawab mereka
secara bersamaan)
Aku : yakinlah, selain itu kita bisa basah basahan kalau terkena air
yang di oper kan seru itu (jawabku penuh keyakinan dan mencoba menyakinkan ke para sepupuku).
Dareen : yaudah yuk ikut, kita coba siapa tahu kita juara pertama.
Alena : yuklah kita daftar dulu.
Daisha : aku ngikut kalian saja deh hehehe.
Akhirnya kami pun mendaftar lomba tersebut dan menunggu giliran kelompok kami maju.
Kami pun melihat kelompok kagura dan kelompok miya sedang bertanding, persaingan yang ketat, mereka begitu semangat sampai bajunya ada yang basah, kamipun menyemangati yang sedang bertanding.
Babak pertama dimenangkan kelompok miya, karena air terbanyak yang dikumpulkan itu dari kelompok Miya.
Babak kedua yang bertanding dari kelompok Layla dan Jonshon. Mereka bertanding begitu fokus namun mereka melupakan keseimbangan dalam permainan tersebut.
Dari salah satu kelompok mereka sudah ada yang basah kuyup tetapi tetap semangat sampai pada akhirnya waktu habis dan yang menang dibabak kedua dari kelompok Layla.
Saat babak ketiga mau dimulai aku dan sepupuku melingkar dan berdiskusi agar kami kompak.
Aku : eh aku punya taktik nihh.
Dareen : taktik apaan? Buruan itu lomba sudah mau dimulai.
Alena : iya itu, buruan kamu kasih tahu kami.
Daisha : iya taktiknya apa?
Aku : ahahaha sabar guys ini mau aku kasih tahu, jadi taktiknya itu selain kita harus kompak dan fokus, kita juga harus menjaga keseimbangan baskom berisi air saat mau mindahinnya, kenapa begitu? Karena kemungkinan kecil air yang bakal tumpah ke baju kita tetapi bakal banyak yang tumpah di embernya, bagaimana taktikku bagus kan?
Dareen : iya juga ya bagus itu, aku setuju dengan taktikmu.
Alena : aku juga setuju.
Daisha : aku juga setuju, eh itu nama kita sudah dipanggil.
Aku : eh iya itu kita bertanding dengan kelompoknya Lucas guys, yuk kesana
Dareen, Alena, Daisha : yukk.
Babak ketiga pun dimulai. Kelompok kami bertanding dengan kelompok lucas.
Kelompok kami pun bertanding dengan taktik yang tadi kami diskusikan dan benar saja air yang tumpah hanya sedikit. Waktu pun habis dan kelompok kamilah yang menang.
Kelompok kami pun masuk babak final yang artinya memperebutkan juara ke 1, 2 dan 3.
Aku : alhamdulillah kita masuk babak final guys.
Dareen : iya alhamdulillah.
Alena : ini berkat kita kompak guys.
Daisha : iya bener itu, kita jajan dulu yuk haus ini.
Aku, Dareen, Alena : yukk.
Kami pun jajan dulu sambil menunggu lomba-lomba yang masuk final tanding lagi.
Setelah jajan kami pun duduk di pinggiran lapangan sambil melihat lomba makan kerupuk yang memasuki babak final. Tak terasa babak final lomba yang kami ikutin dimulai kembali.
Aku : yuk guys kita sudah dipanggil tuh, jangan lupa kita pakai taktik yang tadi ya, optimis saja kalau kita bakal dapat hadiah paling besar.
Dareen, Alena, Daisha : yukk, iya siapp.
Akhirnya pertandingan babak final pun dimulai, kelompok kami bertanding dengan kelompok Layla dan Miya. Kelompok Miya begitu semangat namun sayang banyak air yang terbuang.
Kelompok kami begitu fokus, kompak dan juga menjaga keseimbangan hingga tidak ada yang terbuang airnya.
Salah satu orang dari kelompok Layla ada yang berusaha melakukan kecurangan tetapi hasilnya nihil.
Waktu pun habis dan hasil penilaian juri kelompok kami lah yang juara pertama.
Kelompok Miya juara 2, kelompok Layla juara ke 3. Kami pun kegirangan saat mendengar bahwa kami lah yang juara pertamanya.
Aku : yeayyy kita berhasil guys.
Dareen, Alena, Daisha : iya alhamdulillah ya.
Aku : eh iya tadi katanya pengambilan hadiahnya abis isya.
Dareen : iya tuh, dateng semua ya kita jangan ada yang ga dateng.
Alena : iya siapp, yuk balik dulu ke rumah masing-masing.
Daisha : iya siapp, yukkk.
Aku, Dareen : yukk.
Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Malam pun tiba, kami pun kumpul di lapangan kembali menunggu pembagian hadiahnya, sampai pada akhirnya hadiah kami pun dibagikan masing-masing kami dapat 1 hadiah.
Dan yang kami dapatkan hadiah sebuah payung, pada saat itu hadiah sebuah payung itu sudah yang paling besar dan berharga.
Dari cerita ini makna dan pesan yang dapat kita ambil jangan sesekali melakukan kecurangan karena nantinya bakal dapat hasil yang buruk.
Justru kita harus melakukan seperti para pejuang Indonesia demi Indonesia merdeka walaupun taruhannya nyawa melawan penjajah, mereka pantang menyerah hingga akhirnya Indonesia merdeka dan bebas dari di para penjajahan.
Berikut negara yang pernah menjajah negara Indonesia :
1. Portugis (1509-1595)
2. Spanyol (1521-1692)
3. Belanda (1602-1942)
4. Perancis (1806-1811)
5. Inggris (1811-1816)
6. Jepang (1942-1945)
Dan negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. (*)