KKN di Desa Membangun yang Sudah Maju, Irfan Faozi Curhat
Proker Apa yang Cocok untuk Desa yang Sudah Maju?

ZETIZENS.ID – Musim KKN kuliah kerja nyata atau KKM kuliah kerja mahasiswa sudah tiba. Saatnya para mahasiswa mengabdi pada masyarakat selama kurang lebih 40 hari.
Idealnya desa yang dijadikan tempat mengabdi adalah desa yang benar-benar butuh bantuan pencerahan dan sebagainya. Namun bagaimana jika desa yang didiami adalah yang sudah maju?
Ini dialami Irfan Faozi, Zetizens Face Sophisticated 2023 dan teman-teman mahasiswa UIN SMH Banten.
“Tema Kukerta tahun ini ‘Kampus Membangun Desa’ tapi desanya udah terbangun,” demikian curhat mahasiwa Syariah ini di akunnya lengkap dengan foto akun Instagram Mina Agro Wisata Bukit Sinyonya dengan 10,8 ribu pengikut.
“Yang ngeluh bingung nyari proker, apa gak lebih ngeluh kita nih. Disuruh membangun desa tapi desanya udah sering masuk berita nasional, followernya ngalahin followers official UIN. Lomba desa dah tembus nasional, bahkan Bumdes-nya udah maju. Desanya dah dikasih gelar salah satu desa digital Pandeglang. Semua hal udah mereka punya. Kita yang study tour kesana bukan kita yang mengabdi kesana,” curhat Irfan.
Bagi Irfan, desa ini sangat keren. Saat observasi KKN di desa ini, ia terpukau dengan desa yang tidak seberapa besar dan hanya memiliki 3 RW dan 8 RT ini.
“Namun apa yang kami temukan, luar biasa. Tidak kami sangka desa tersebut luar biasa hebatnya. Semangat menjadi desa mandiri sangat besar. Terbukti dengan inovasi dan gagasannya yang sangat futuristik,” lanjut Irfan.
Irfan bilang, mereka memiliki Bumdes yang luar biasa, memanfaatkan semua potensi. Mereka menjadikan dewa wisata, desa digital, desa mandiri, bahkan presentasinya sampai kancah nasional.
“Hal tersebut saya rasa tak lepas dari sosok yang berpikiran futuristik dan memiliki gagasan yang hebat,” tukasnya.
Irfan berandai-andai, seandainya di setiap desa memiliki kepala desa seperti ini dan didukung masyarakat yang juga semangat untuk membangun desa serta tak malu untuk bermimpi, Irfan yakin, mungkin dana desa yang Rp1 miliar per tahun itu pasti akan sangat bermanfaat bagi orang banyak.
Irfan juga bilang, kalau ada kades seperti ini, jangankan minta nambah durasi periode yang awalnya 6 tahun maksimal 3 periode jadi 9 tahun, mau minta 1 periode selama 32 tahun pun akan ia dukung.
Apakah kamu sepemikiran, Zet? (Zee)