Edu

Wadhwani Foundation Bantu Anak Muda Lebih Siap Kerja dan Lancar Meraih Pekerjaan Barunya!

Demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi di 2029 dan visi Indonesia Emas 2045 kerjasama Wadhwani Foundation dan pemerintah akan dilaksanakan.

ZETIZENS.ID – Wadhwani Foundation (WF), sebuah organisasi teknologi nirlaba dari India akan siap membantu jutaan anak muda di Indonesia untuk lebih siap bekerja di industri dan lancar mendapatkan pekerjaan barunya.

Melalui program Wadhwani Skilling Network (WSN) dan Wadhwani Entrepreneurship Network (WEN), pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah RI untuk segera mengembangkan inisiatif-inisiatif program pengembangan kemampuan calon tenaga kerja dan tenaga kerja (upskilling) serta penguatan ekosistem wirausaha guna mewujudkan kemandirian ekonomi dan mendorong kemajuan negara.
Presiden dan Direktur Utama Wadhwani Foundation Global, Ajay Kela membeberkan, sejumlah program unggulan WF yang akan diterapkan dan diharapkan berdampak pada jutaan orang di belahan dunia.

Saat ini, sudah ada lebih dari 15 negara yang dibantu-kembangkan program upskilling di negara yang bekerjama dengan Wadhwani Foundation diantaranya negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

“Dua program unggulan kami yaitu Wadhwani Skilling Network (WSN) dan Wadhwani Entrepreneurship Network (WEN). Program ini sudah dilakukan sejak WF didirikan pada 2001,” ujar Ajay Kela saat ditemui Zetizen pada Kamis (5/12/2024) di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta Pusat.

Dikatakan Kela, program ini akan mendukung Asta Cita pemerintah Indonesia untuk membangun Ekonomi Indonesia Emas 2045 dan menargetkan tercapai untuk membantu sekitar 3juta penduduk (terutama anak muda) mendapatkan pekerjaannya hingga 2030.
Dijelaskan Kela, program upskilling anyara lain membqntu talenta muda memersiapkan diri meraih pekerjaan, yaitu JobRise dan JobReady. Program ini berfokus pada pengembangan soft skill yang dirancang menyesuaikan kebutuhan pengguna dan keragaman sektor pekerjaan.

WF telah mengembangkan platform berbasis AI (artificial intelligence) dalam website resminya. Di mana dalam situs tersebut, para peserta bisa mengakses materi-materi pelatihan yang menarik dan terpersonalisasi.

Teknologi GenAI untuk platform-platform WF dalam bahasa Indonesia telah dikembangkan. Dipadukan dengan pendampingan langsung bersama fasilitator untuk menyelenggarakan simulasi dan kolaborasi secara tatap muka.

Vice President dan Country Director Wadhwani Foundation Indonesia Daniel Tumiwa membeberkan sejumlah dampak positif jika anak muda bisa ikut dalam program pelatihan tersebut.

Tak hanya perorangan, program upskilling ini juga utamanya diberikan kepada sejumlah institusi pendidikan di Indonesia untuk bisa bekerjasama membantu siswa dan mahasiswa bisa mendapatkan pelatihan sebelum ke dunia kerja ini.

Daniel Tumiwa mengatakan, saat ini WFI telah menjalin kerjasama dengan 76 universitas di seluruh Indonesia. Di mana dengan total jumlah peserta 32.758 orang sudah siap mengakses program tersebut.

“Keselarasan antara misi Wadhwani Foundation dan Wadhwani Foundation Indonesia dengan Asta Cita yang digagas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto. Ini merupakan bukti komitmen kami untuk terlibat dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Daniel.

diterangkan Daniel, program yang diberikan Wadhwani tidak hanya menyiapkan calon pekerja, program ini juga menyiapkan calon-calon pengusaha untuk dapat menjalankan usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru.

“Platform yang disediakan Wadhwani ini sangat mudah diakses dan juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa lokal agar lebih mudah dipahami,” jelas Daniel lagi di acara yang sama.

WFI dijelaskannya telah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kemudian, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Informasi dan Digital, dan mendapatkan respons positif.

Inisiatif WCF juga kini mulai dijajaki di Indonesia untuk menguatkan lembaga dan perusahaan yang menyediakan layanan upskilling bagi tenaga kerja. Di mana dengan dukungan dana hibah sebesar 1–5 juta US Dollar (sekitar Rp15-75 miliar Rupiah) per institusi.

“Tentu kami berharap bisa menjalin kerja sama dengan semakin banyak lembaga pendidikan di Indonesia. Sehingga para lulusan kita semakin siap dipekerjakan dan membuktikan kemampuannya di kancah global,” ujarnya.

“Dengan demikian, kami dapat membantu mempercepat proses para lulusan baru. Khususnya untuk beradaptasi di tempat kerja baru dan terus berprestasi,” ucapnya lagi.

Agenda terdekat yang tengah diupayakan WFI adalah menjalin dan memperkuat kerja sama dengan lebih banyak perguruan tinggi. Di mana fokus utama mahasiswa semester akhir, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lembaga vokasi. (*)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button