Life Style

Waspadai Pelecehan Seksual, Melanggar Hak Asasi Manusia

ZETIZENS.ID – Pelecehan seksual adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tindakan ini tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga meninggalkan dampak yang mendalam pada korban, baik secara fisik maupun psikologis.

Penting untuk memahami bahwa pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan kepada siapa saja, tanpa memandang gender, usia, atau latar belakang.

Korban sering kali merasa malu, takut, dan enggan melaporkan kejadian tersebut karena stigma sosial dan ketidakpercayaan terhadap sistem hukum.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak telah ditetapkan untuk melindungi anak dari berbagai kekerasan yang merusak masa depan anak juga termasuk tindakan pencabulan dan perkosaan.

Anak dilahirkan merdeka, tidak boleh dilenyapkan atau dihilangkan, tetapi kemerdekaan anak harus dilindungi dan diperluas dalam hal mendapatkan hak atas hidup dan hak perlindungan baik dari orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Perlindungan terhadap anak mendapatkan perhatian khusus dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014, agar anak yang lahir, tumbuh dan berkembang mendapat hak asasi manusia secara utuh.

Menurut Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan, terdapat 289.111 kasus kekerasan berbasis gender di Indonesia pada tahun 2023.

Hal ini, menunjukan adanya penurunan di bandingkan tahun 2022 yang mencapai 457.895 kasus. Namun, sangat perlu edukasi dan kesadaran masyarakat. Karena, hal ini merupakan kunci dalam mengatasi masalah ini.

Dengan meningkatkan pemahaman tentang apa itu pelecehan seksual dan bagaimana cara mencegahnya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua orang.

Selain itu, penting juga untuk memberikan dukungan yang memadai kepada korban, termasuk layanan konseling dan bantuan hukum.

Pemerintah dan lembaga terkait harus mengambil langkah tegas dalam menegakkan hukum dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku pelecehan seksual.

Ini tidak hanya untuk memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.

Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam menciptakan budaya yang menghormati dan melindungi hak-hak individu. Dengan saling mendukung dan tidak menyalahkan korban, kita dapat membantu mengurangi stigma dan mendorong lebih banyak korban untuk berani berbicara dan mencari bantuan.

Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk melawan pelecehan seksual dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua. (*)

Penulis :Dwi Setyo Harini

Tulisan Terkait

Back to top button