Buku Emotional Intelligence Karya Daniel Goleman, Pernah Baca?
ZETIZENS.ID – Buku Emotional Intelligence karya Daniel Goleman jadi pilihan Puja Salsabila, Alpha Zetizens of the Year 2017 untuk menutrisi asupan otak.
Buku menggemparkan ini mendefinisikan ulang apa arti cerdas.
“Baru baca buku ini 20 halaman pertama, rasanya pengen jadi guru biologi yang kalau setiap jelasin bagian-bagian dan fungsi setiap struktur otak selalu dikait-kaitkan dengan respon yang muncul saat menerima sebuah kejadian pada kegiatan sehari-hari,” komentar Puja untuk buku ini.
“Mungkin dengan metode kayak gini, para siswa dapat mudah menyerap setiap fungsi otak tanpa harus hafal selalu terpaku pada teks,” lanjutnya.
“Selain itu bisa terus belajar tentang pengendalian emosi mereka. Karena mengingat zaman SMP belajar biologi nilainya besar cuma bermodalkan hafalan bukan pemahaman,” tukasnya.
Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama terhitung laris. Cetakan ke-25 nya saja pada November 2018.
Dalam buku ini, Gardner memperlihatkan mengapa orang yang ber-IQ tinggi mengalami kegagalan dan orang yang ber-IQ sedang menjadi sangat sukses.
Penyebabnya adalah kecerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati, serta kecakapan sosial.
Kecerdasan emosional merupakan ciri orang-orang yang menonjol dalam kehidupan nyata: mereka yang memiliki hubungan dekat yang hangat dan menjadi bintang di tempat kerja. Ini juga ciri utama karakter dan disiplin diri, altruisme, serta belas kasih kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan bila kita mengharapkan terciptanya masyarakat yang sejahtera.
Sebagaimana ditunjukkan oleh Goleman, kerugian akibat rendahnya kecerdasan emosional dapat berkisar dari kesulitan perkawinan dan mendidik anak hingga ke buruknya kesehatan jasmani.
Rendahnya kecerdasan emosional dapat menghambat pertimbangan intelektual dan menghancurkan karier. Barangkali kerugian terbesar diderita oleh anak-anak, yang mungkin bisa mengalami depresi, gangguan makan dan kehamilan yang tak diinginkan, agresivitas, serta kejahatan dengan kekerasan.
Kabar gembiranya, kecerdasan emosional tidak ditentukan sejak lahir. Karena pelajaran-pelajaran emosional yang diperoleh seorang anak akan membentuk sirkuit otaknya, Goleman memberikan pedoman mendetail tentang bagaimana orangtua dan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan emas masa kanak-kanak itu dengan sebaik-baiknya.
“Akhirnya, muncullah buku tentang psikologi yang memberi kedudukan yang setara bagi kecerdasan emosi. Baru sekarang hasil dari bakat menulis Dan Goleman yang terkenal itu disebarluaskan secara efektif. Buku yang penting dan layak dibaca.” Howard Gardner, Graduate School of Education, Harvard University
Emosi
Pernah mendengar istilah kecerdasan emosi? Selama ini mungkin kita lebih percaya pada angka IQ dalam mengukur kecerdasan seseorang.
Bahkan mungkin kita lebih percaya pada angka-angka yang tertera pada rapor atau kartu hasil studi kita. Tapi ada yang namanya kecerdasan emosi yang ternyata sangat penting untuk kita miliki.
Dalam Emotional Intelligence, Daniel Goleman mengupas berbagai hal menarik tentang kecerdasan emosi. Di buku ini, Daniel Goleman bertindak sebagai semacam pemandu perjalanan untuk menempuh wawasan ilmiah menuju wilayah emosi. Kita akan mendapat pengetahuan penting mengenai apa arti dan bagaimana membawa kecerdasan dalam emosi.
Kita akan memahami lebih dalam alasan tentang fenomena yang cukup membingungkan tentang bagaimana terkadang perasaan mengalahkan semua rasionalitas.
Memahami lebih jauh soal struktur otak kita yang mengatur momen marah dan takut. Melalui buku ini, kita juga mendapat informasi penting tentang membentuk kebiasaan emosional pada anak-anak kita.
Seberapa penting sih memiliki kemampuan mengatur emosi dengan baik? Di buku ini pula, kita akan mendapat banyak wawasan tentang keuntungan memiliki kemampuan mengatur dan mengendalikan emosi dengan baik.
Pengaruh kecerdasan emosional dalam kesuksesan berkarier dan bekerja. Kelemahan dalam kecerdasan emosional yang dapat memperlebar risiko gangguan kesehatan, seperti depresi hingga penyalahgunaan obat-obatan.
Ada juga informasi penting terkait pentingnya menjaga keseimbangan emosi. Sebab emosi-emosi “beracun” bisa membahayakan kesehatan fisik kita.
Berbagai survei, hasil studi, dan penelitian terkait kecerdasan emosi juga dipaparkan di buku ini.
Seperti ditemukan hasil survei yang mengungkapkan bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya: lebih kesepian, lebih pemurung, lebih gugup dan mudah cemas, dan lebih impulsif dan agresif. Banyak info penting yang membuka pikiran dan wawasan kita soal kecerdasan emosi.
Bagi para orangtua, membaca buku ini akan sangat membantu kita dalam mengarahkan anak untuk memiliki kecerdasan emosi yang lebih baik.
Ada panduan dan info-info bermanfaat yang membantu kita membangun pola didik yang melibatkan kecerdasan emosi.
Mempelajari banyak hal terkait kecerdasan emosi sangatlah penting di berbagai aspek kehidupan kita. Hidup di era yang sangat dinamis dengan berbagai tantangan yang ada membuat kita harus lebih bijak dalam mengelola emosi.
Laman Fimela menyebut, Emotional Intelligence merupakan buku penting yang memberi kita informasi dan wawasan lengkap tentang kecerdasan emosi, pengelolaan emosi, dan upaya untuk menyeimbangkan emosi dalam berbagai aspek kehidupan kita.
Dari buku ini kita akan belajar tentang diri sendiri sekaligus belajar memahami orang lain di sekitar kita. (Zee)