Viral

Diwacanakan Masuk Menu MBG, Ini 4 Manfaat dan Risiko Konsumsi Serangga

ZETIZENS.ID – Konsumsi serangga atau entomofagi semakin populer sebagai sumber protein alternatif. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serangga memiliki nilai gizi tinggi dan bisa menjadi pilihan makanan sehat.

Namun, ada juga beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah analisis manfaat dan risiko konsumsi serangga dari aspek kesehatan.

Manfaat Kesehatan Konsumsi Serangga

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Serangga kaya akan protein dengan kandungan mencapai 60–70% dari berat keringnya, setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan daging sapi dan ayam. Protein ini penting untuk pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, dan fungsi enzim dalam tubuh.

2. Kaya Mikronutrien Penting

Serangga mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial, seperti:
– Zat besi – Mencegah anemia dan meningkatkan produksi sel darah merah.
– Zinc – Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu proses metabolisme.
– Vitamin B12 – Mendukung fungsi saraf dan produksi energi.

3. Sumber Lemak Sehat dan Asam Lemak Omega-3

Beberapa jenis serangga, seperti ulat sagu dan jangkrik, mengandung **asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).

4. Mengandung Serat (Chitin) yang Baik untuk Pencernaan

Exoskeleton (kerangka luar) serangga mengandung chitin, sejenis serat yang dapat:
– Meningkatkan kesehatan usus dan mikrobiota pencernaan.
– Membantu mengatur kadar gula darah.
– Memiliki potensi sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

Risiko Kesehatan Konsumsi Serangga

1. Alergi dan Reaksi Imun

Serangga memiliki protein yang mirip dengan udang dan kepiting, sehingga dapat memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap makanan laut. Gejala alergi bisa berupa gatal, ruam kulit, atau bahkan kesulitan bernapas.

2. Risiko Kontaminasi dan Infeksi

Jika serangga tidak dibudidayakan dengan baik atau berasal dari lingkungan yang tercemar, mereka dapat mengandung:
– Bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli yang bisa menyebabkan infeksi pencernaan.
– Pestisida dan logam berat jika serangga dikumpulkan dari lingkungan yang tercemar.

3. Potensi Gangguan Pencernaan

Chitin dalam serangga bisa sulit dicerna oleh beberapa orang, terutama mereka yang memiliki gangguan pencernaan atau usus sensitif. Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kembung atau gangguan pencernaan ringan.

4. Efek Toksik dari Senyawa Alami Serangga

Beberapa spesies serangga dapat mengandung senyawa toksik alami yang berbahaya bagi manusia jika tidak diolah dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi serangga dari sumber yang aman dan telah melalui proses pengolahan yang tepat. (Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button