Traveling

Sarinah, Mal Tertua di Indonesia, Ini Sejarahnya

ZETIZENS.ID – Beberapa waktu lalu Asep Saipi, Zetizens Icon 2018 memposting foto sedang di Mal Sarinah. Cari tahu yuk mal legendaris ini.

Sejarah Sarinah, mal tertua di Indonesia ini tidak lepas dari gagasan Bung Karno. Pusat perbelanjaan atau mal tertua di Indonesia itu dibuka untuk umum lago mulai 21 Maret 2022 setelah renovasi.

Mal Sarinah terletak di Jalan MH Tamrin ini memang sempat ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan besar-besaran sejak 2020.

Sarinah dikelola oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama PT Sarinah (Persero) yang bergerak di bidang ritel.

Dikutip dari laman resmi perseroan, Sarinah didirikan tanggal 17 Agustus 1962 sesuai akta Notaris Eliza Pondaag No. 33 dengan nama PT Departemen Store Indonesia.

Melansir dari laman Kompas, kepemilikan Sarinah 100 persen dikuasai oleh Negara Republik Indonesia, dengan modal dasar sebesar Rp 100 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak Rp 46,85 miliar.

Pergantian nama perusahaan dari PT Departemen Store Indonesia menjadi PT Sarinah (Persero) secara resmi terjadi pada 10 April 1978. Pembangunan Sarinah digagas Soekarno Sarinah merupakan pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.

Pembangunan mal pertama di Indonesia ini merupakan gagasan dari Bapak Proklamator Indonesia Soekarno.

Bung Karno menggagas mal Sarinah sebagai pusat perbelanjaan tertua di Jakarta sekaligus mal tertua di Indonesia untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Misi besar tersebut diwujudkan melalui pembangunan Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Peresmian Gedung Sarinah pada 15 Agustus 1966 sekaligus menandai kehadirannya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.

Sejak awal didirikan, Sarinah sudah mengemban amanat Presiden Soekarno bahwa mal tertua di Jakarta itu harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat.

Di usianya yang kini lebih dari lima dekade, Sarinah telah melebarkan sayap usaha dengan menelurkan sejumlah anak usaha.

Peran aktif Sarinah sebagai mitra menjangkau perajin tradisional di pelosok, koperasi di berbagai desa dan kota, hingga desainer busana ternama di ibukota.

Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.

Produk-produk tersebut turut melengkapi etalase sejumlah gerai Sarinah di Jakarta, Semarang, dan Malang.

Salah satu yang unik dari sejarah Sarinah adalah terkait asal usul nama Sarinah. Penamaan Sarinah pada mal pertama di Indonesia ini diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil.

Kesan mendalam tentang kebesaran jiwa sang pengasuh menginspirasi penyematan nama tersebut.

Dari sosok istimewa itulah, Sarinah memiliki tekad menjalankan misi untuk menjadi sebuah mitra terpercaya bagi para pemilik usaha kecil sekaligus duta budaya Indonesia di kancah internasional dari produk-produk yang telah dikembangkan dan dipromosikan.

Di tahun 1970-an, Mal Sarinah dapat memenuhi komitmen terhadap misi dalam mendukung dan mendorong perekonomian Indonesia dari upaya memasarkan produk kerajinan lokal seperti batik. Kemudian, di tanggal 10 April 1979, Mal Sarinah resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).

Pada tahun 1980-an Sarinah memperoleh dana segar yang cukup besar yang akhirnya dapat berekspansi melalui pembukaan cabang di kota Semarang, Jawa Tengah.

Saat itu, dibarengi dengan peluncuran beberapa program baru yang tujuannya mempromosikan produk UMKM kepada konsumen. Langkah tersebut dipercaya Sarinah untuk memperkuat eksistensinya di tanah air.

Di tahun 1990-an, Gedung pertama Sarinah direnovasi di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta. Hal ini sebagai upaya menarik tenant baru yang tujuannya untuk memperkuat reputasi Sarinah sebagai pusat perbelanjaan di Indonesia.

Pada tahun 2000-an, mengikuti zaman yang semakin maju, Sarinah terus melakukan berbagai upaya demi mencapai visi dan misi yang sudah dibangun.

Selain mengembangkan usaha di bidang ritel, di tahun 2019 Sarinah melebarkan sayapnya pada bidang trading. Produk Sarinah Home diekspor ke beberapa negara dan diimpor ke beberapa komoditi. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button