Viral

Film Suka Duka Tawa Mendapat Sambutan Meriah di Closing JAFF 20

Ajak Penonton Ikut Menertawakan Luka

ZETIZENS.ID — Film persembahan BION Studios dan Spasi Moving Image, Suka Duka Tawa menjadi closing film JAFF 2025. Mendapat antusiasme tinggi dari penonton bahkan sejak penjualan tiket yang terjual habis (sold out) pada hari pertama penjualan, Suka Duka Tawa menerima respons positif yang menutup gelaran festival film internasional terbesar Indonesia itu dengan hangat.

Kisah haru Tawa (Rachel Amanda) sebagai komika Stand Up Comedy yang ditinggal
Bapaknya, Keset (Teuku Rifnu Wikana)–seorang komedian televisi terkenal, dan harus berjuang berdua bersama sang Ibu (Marissa Anita), mengarahkan Tawa untuk
meregulasi trauma dan lukanya lewat panggung Stand Up Comedy.

Komedi-komedinya mengalir dari pengalaman personalnya ditinggal sang Bapak, dan menghasilkan tawa paling keras yang datang dari lukanya yang paling dalam.

“Aco gila sih. Skripnya bahaya banget. Enzy lucu, semuanya bagus. Melihat performa
mereka, what the fun! Dari berduka sampai tertawa, mix feeling banget,” kata
aktor, komedian Aming.

“Deskripsi yang tepat nonton filmnya Aco Tenri Suka Duka Tawa bisa dibilang
kayak Iagi scrolling FYP TikTok, dikasih nangis parah abis itu ketawa lagi. Gitu aja
terus selama 2 jam,” kata akun X @rifandaputri.

“I’ve been admiring karya-karya Aco Tenri dari zaman mv, series, film pendek, dan
sekarang film layar lebar pertama. Akkk capek banget baru netes nangis, langsung
kena punchliner. Indah sekaliii, cerdas, rispek,” kata akun X @syafrz.

“Suka Duka Tawa ini menarik banget karena dia ngangkat hal yang jarang disentuh
di film komedi. Filmnya kelihatan lucu di depan, tapi di dalemnya kita diajak lihat
gimana seorang anak tumbuh dengan ayah yang hilang secara emosional, dan
gimana itu ngebentuk cara dia melihat hidup, cinta, bahkan berkarier.” kata akun
Instagram @reno.muhammad.

Tidak berhenti diputar sebagai Closing Film JAFF 2025, film Suka Duka Tawa juga
melanjutkan perjalanannya lewat Mendadak Screening di CGV Depok Mall pada
Minggu, 7 Desember 2025.

Antusiasme penonton pun sangat tinggi, hingga antrean mengular. Dalam special screening tersebut, penonton juga berkesempatan mendapatkan merchandise eksklusif yang sudah termasuk harga tiket.

Beragam reaksi pun muncul dari para penonton di Mendadak Screening Suka Duka
Tawa. Banyak dari para penonton yang merasa dekat dengan film ini dan bisa
merasakan berbagai roller coaster emosi. Mulai dari sedih, tertawa, hingga kangen
dengan sosok Ibu.

Suka Duka Tawa disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, dengan naskah yang ditulis oleh
Indriani Agustina. Film ini diproduseri oleh Tersi Eva Ranti dan Ajish Dibyo, dan
Ajeng Parameswari sebagai produser eksekutif.

“Di film ini, saya ingin berbicara tentang relasi orangtua dan anak. Ada banyak dari
kita yang merasa canggung dan pada akhirnya sulit untuk berkomunikasi dengan
orangtua, begitu juga sebaliknya orangtua sulit untuk mengungkapkan perasaan
cinta ke anaknya. Dari panggung Stand Up Comedy yang menjadi bagian cerita di
filmnya, saya ingin mengajak penonton untuk menertawakan luka, membuat sesuatu
yang mengingatkan kembali untuk bisa tertawa bersama dengan keluarga, menjadi
sesuatu yang paling berharga,” kata penulis dan sutradara Aco Tenriyagelli.

Dalam perjalanan mewujudkan kolaborasi perdana BION Studios bersama Aco,
produser eksekutif Ajeng Parameswari menyebutkan pembicaraannya sudah terjadi
cukup lama.

Tahun ini, ketika akhirnya film Suka Duka Tawa diputar sebagai closing film JAFF 2025, juga menjadi sebuah momen yang monumental.

“Film Suka Duka Tawa adalah cerita yang sangat unik, dan Aco membawa rasa di
dalam ceritanya. Sehingga BION Studios memberikan kepercayaan penuh. Dan
ketika film ini terpilih sebagai closing film di JAFF, cita-cita dari beberapa tahun lalu
itu tercapai,” ujar produser eksekutif Ajeng Parameswari.

“Aco adalah sutradara yang sangat terukur. Dia sangat bisa mempertanggung
jawabkan bentuk kreatif yang ingin dicapainya,” tambah produser Ajish Dibyo.

Rachel Amanda, yang memerankan Tawa di film Suka Duka Tawa adalah
kolaborator lama Aco. Ia bahkan turut terlibat di film pendek pertama Aco yang
kemudian tayang di JAFF.

Bagi Amanda, melihat Aco akhirnya bisa merilis film panjang debutnya memberinya momen emosional.

“Kami tumbuh dan berkarya bersama. Dan ketika berada di momen ini, saat Aco
akhirnya merilis film panjang debutnya, itu emosional bagiku. Aco selalu memiliki
cerita yang fresh, baru, sekaligus dekat dengan kita, dan dia sebagai pembuatnya
secara personal,” kata Amanda.

“Di film ini, ada drama keluarganya yang relate dengan banyak orang. Terkadang
kita berusaha mendekatkan diri dengan orang lain itu dengan tertawa, meski
terkesan aneh dan canggung. Selain keluarga, juga ada cerita tentang pertemanan yang kuat sekali,” tambah Amanda.

Marissa Anita, yang memerankan Ibu Cantik, ibu dari Tawa dan menjadi single
mom, menuturkan sejak awal ia sudah sangat terkesima dengan ide dan cerita yang
dibawa Aco.

“Film ini adalah kombinasi yang ‘gila’. Aco bisa memainkan sesuatu yang mendalam
tapi dibungkus dengan lucu. Di film Suka Duka Tawa penonton akan dibikin
tertawa, mikir, dan menangis saat menontonnya,” kata Marissa Anita.

Membawa Dunia Stand Up Comedy
Selain mengeksplorasi tentang relasi orangtua dan anak, Aco juga membawa dunia Stand Up Comedy di film Suka Duka Tawa.

Bukan hanya sebagai selipan cerita,
tetapi karakternya merupakan seorang komika Stand Up Comedy dan dunianya pun
merupakan Stand Up Comedy.

Dalam dekade terakhir, industri Stand Up Comedy di Indonesia semakin dirayakan
oleh masyarakat Indonesia. Banyak komika kini juga telah melakukan tur spesial
Stand Up Comedy ke berbagai kota di Indonesia. Panggung-panggung Open Mic juga semakin bermunculan.

Aco juga banyak melibatkan para tokoh-tokoh Stand Up Comedy Indonesia. Tak
hanya sebatas sebagai kameo, namun juga turut menjadi ansambelnya. Di antaranya
adalah Bintang Emon, Arif Brata, dan Gilang Bhaskara, yang menjadi teman dari
karakter utama Tawa.

“Selain mengangkat tentang drama keluarga, film ini juga mengangkat tema tentang
dunia Stand Up Comedy. Aco sangat mengulik materinya benar-benar detail. Film
Suka Duka Tawa menjadi film yang paling realistis dalam menceritakan kisah dari
perjuangan seorang komika Stand Up Comedy,” ujar Bintang Emon. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button
zetizens.id