Siswa MAN 1 Medan Dianiaya karena Enggan Gabung Geng Motor, Miris!
ZETIZENS.ID – Tolak ajakan untuk gabung geng motor membuat siswa MAN 1 Medan ini dianiaya hingga babak belur, bahkan sempat diculik oleh sekelompok remaja.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 23 November 2023. Dari Insiden tersebut, korban berinisial MH mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Diduga, para pelaku merupakan kelompok geng sekolah dan alumni yang mengamuk karena tak terima korban menolak bergabung dengan kelompok mereka.
Dalam penganiayaannya, korban dipaksa makan sandal hingga minum air yang sudah diludahi. Tangannya pun disundut menggunakan kunci kendaraan yang sudah dipanasi pakai korek.
Akibat penganiayaan yang dialaminya, korban menderita luka di kepala, bibir, dan tangan melepuh.
Insiden tersebut terjadi karena selain tak terima korban menolak masuk geng mereka, sekumpulan remaja pelaku ini juga tak suka korban berteman dengan siswa SMA 6 yang dianggap musuh bebuyutan geng motor mereka.
Menurut keterangan yang diberikan korban, sekitar pukul 10.00 WIB, korban pulang lebih awal karena pada saat itu sekolah sedang mempersiapkan rapat dan siswa dipulangkan.
Menuju pulang, korban mengendarai sepeda motor beranjak dari sekolahnya. Belum jauh dari sekolah korban menghentikan laju motornya.
Tak disangka, ternyata dari arah belakang, sekelompok pelaku yang juga mengendarai motor mengikuti dan menghampirinya.
Korban lalu dipaksa ikut mereka dan dibawa ke sebuah tempat yang menjadi lokasi penganiayaan. Di sana, korban dianiaya hingga babak belur dan kesakitan.
Usai diketahui oleh pihak keluarga, keluarga korban pun sigap memeriksakan kesehatan korban dan langsung melaporkan aksi penganiayaan ke polisi dan minta para pelaku diadili.
Dilansir dari MISTAR.ID kasus penganiayaan ini telah dilaporkan orang tua korban Rahmat Dalimunthe (49) ke Polrestabes Medan sebagaimana tertuang dalam STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 24 November 2023.
Dalam laporan tersebut, pelaku disebutkan berinisial MASRN dan lainnya. Diketahui, pelaku rata-rata masih berusia di bawah umur dan bersekolah di tempat yang sama, berjumlah sekitar 20 orang.
Komplotan pelaku disebut tergabung dalam kelompok geng Parman Solidarity di bawah kepemimpinan alumni MAN 1 Stambuk 2021.
Kejadian tersebut tentu membuat korban trauma dan pihak keluarga tidak terima sehingga para pelaku harus diadili sebagaimana mestinya. (Sarah)