Selama Periode Libur Nataru, Ada 3,5 Juta Penumpang Naik Kereta Api
ZETIZENS.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menutup pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru 2023/24 yang telah berlangsung selama 18 hari sejak 21 Desember 2023 s.d 7 Januari 2024.
Selama masa Nataru tersebut, KAI melayani total 3.505.787 pelanggan KA atau rata-rata 194.766 pelanggan per hari. Jumlah tersebut meningkat 27% dibanding periode Nataru 2022/23 dimana KAI melayani 2.751.598 pelanggan.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah perjalanan kereta api selama periode Nataru 2023/24. Total perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dikelola KAI adalah sebanyak 6.522 perjalanan KA atau rata-rata 362 perjalanan KA per hari, naik 21% dibanding jumlah perjalanan KA pada periode Nataru 2022/23 sebanyak 5.379 perjalanan KA atau rata-rata 299 perjalanan KA per hari.
Rincian volume pelanggan pada Angkutan Nataru 2023/24 yaitu KA Jarak Jauh sebanyak 2.889.523 penumpang (terdiri dari 2.307.725 KA Jarak Jauh komersial dan 581.798 KA Jarak Jauh PSO) dan 616.264 penumpang KA Lokal yang dikelola KAI (terdiri dari 259.799 KA Lokal Komersial dan 356.465 KA Lokal PSO).
Adapun untuk KA Jarak Jauh komersial terdiri dari 783.239 penumpang Kereta Eksekutif, 147.621 penumpang Kereta Bisnis, 1.366.670 penumpang Kereta Ekonomi, 8.739 penumpang Kereta Luxury, dan 1.456 penumpang Kereta Kompartemen.
Kereta Kelas Eksekutif yang menjadi favorit masyarakat pada periode Nataru ini yaitu KA Ranggajati relasi Cirebon – Jember pp, KA Wijayakusuma relasi Cilacap – Ketapang pp, KA Pandalungan relasi Gambir – Jember pp, dan lainnya.
“KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan kepada kami untuk bertransportasi di masa Nataru ini. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan KAI beserta seluruh stakeholder yang terlibat aktif dalam posko Angkutan Nataru 2023/24 sehingga Angkutan Nataru ini secara umum berjalan dengan lancar dan terkendali,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek melanjutkan, sempat terjadi musibah di Cicalengka Kab. Bandung, hal tersebut menjadi evaluasi bersama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api ke depannya.
“Pencapaian positif di masa Angkutan Nataru ini juga terdapat di sisi ketepatan waktu atau On Time Performance keberangkatan kereta api mencapai 99,3% dan kedatangan kereta api mencapai 98,2%. Hal ini juga yang menjadikan pertimbangan utama masyarakat memilih moda transportasi kereta api,” kata Didiek.
Puncak volume pelanggan pada periode Nataru 2023/24 terjadi pada Sabtu, 23 Desember 2023 sebanyak 233.554 pelanggan. Adapun puncak kedua yaitu pada Senin, 1 Januari 2024 sebanyak 229.721 pelanggan.
KAI mencatat stasiun terpadat pada periode Nataru ini yaitu Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Bandung, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan lainnya.
Di sisi kanal penjualan tiket, KAI mencatat transaksi penjualan tiket KA Jarak Jauh dan Lokal yang berangkat pada masa angkutan Nataru 2023/24 didominasi melalui Access by KAI sebesar 65% dan melalui channel eksternal sebesar 27%.
Untuk memberikan kesan terbaik bagi pelanggan selama masa Nataru 2023/24 KAI telah menghadirkan berbagai inovasi seperti peresmian Luxury Lounge di Stasiun Surabaya Gubeng, Purwokerto, Kertosono, serta skybridge di Stasiun Purwokerto.
KAI juga memberikan apresiasi kepada pelanggan dengan menyelenggarakan program Snack for Kids, Free Merchandise, Kado Hari Ibu, dan Free Tumbler.
Tak hanya melayani penumpang domestik, KAI mencatat penumpang warga negara asing (WNA) selama periode Nataru 2023/24 sebanyak 22.162 penumpang.
KA-KA favorit WNA pada periode tersebut yaitu KA Argo Parahyangan relasi Gambir – Bandung pp, KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng pp, KA Taksaka relasi Gambir – Yogyakarta pp, dan lainnya.
Adapun para penumpang WNA tersebut di antaranya berasal dari Belanda, Jerman, Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan China.
Didiek mengatakan, keberhasilan dalam melayani pelanggan di masa Nataru 2023/24 ini akan KAI jadikan momentum untuk melakukan evaluasi secara detail dan komprehensif, termasuk kepatuhan terhadap pelaksanaan budaya keselamatan serta aspek pelayanan.
Insan KAI berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi dan membangun kereta api yang berkelanjutan sehingga tercapai visi KAI yakni ‘menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia’.
“Hasil evaluasi ini kami harapkan dapat menjadi strategi pembelajaran yang sangat penting bagi KAI untuk mempersiapkan operasional KA sepanjang tahun 2024, khususnya menjelang Angkutan Lebaran tahun 2024 yang tidak lama lagi akan kita laksanakan,” tutup Didiek. (Susi)