Pendidikan Berkarakter; Menuju Negara Sejahtera

ZETIZENS.ID – Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan pendidikan yang berkarakter. Hal inilah yang telah menghambat perkembangan negara Indonesia yang masih di sebut sebagai negara ‘berkembang’ untuk menjadi negara maju.
Pendidikan berkarakter sangat penting bagi khalayak umum untuk mencapai negara yang sejahtera. Dengan adanya karakter baik yang tertanam di dalam masing-masing diri masyarakat itu, kita bisa saja mencapai tujuan yang telah di impikan oleh banyak orang.
Dengan memberikan pendidikan yang lebih baik. Bukan hanya di lingkup sekolah, tetapi juga harus bisa di terapkan di luar lingkup sekolah.
Di media sosial sudah begitu banyaknya edaran video yang tak senonoh, yang bahkan di lakukan oleh anak di bawah umur. Lebih mirisnya lagi adalah sang pengajar yang melecehkan anak muridnya sendiri.
Hal ini dikarenakan kurangnya penerapan karakter yang ada di dalam diri orang tersebut, serta pendidikan yang belum dia dapatkan di sekolah.
Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan bagi masa depan bangsa kita sendiri. Kurangnya karakter yang baik akan merusak keseimbangan negara. Bahkan, Dr. Martin Luther King pernah berkata, “Intelligence plus character… that is the goal of true education” (Kecerdasan plus karakter … itu adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya). Di mana maksud dari perkataan tersebut tidak hanya menghasilkan kecerdasan saja, tapi terbentuknya sebuah jiwa yang berkarakter, sehingga bisa meneruskan harapan menuju negara sejahtera.
Karakter sangatlah penting. Tidak hanya di sekolah, di luar pun harus menggunakan kepribadian yang baik. Sebagai contoh, membantu seorang kakek tua yang hendak menyeberang di jalan, itu adalah salah satu karakter yang baik.
Dosen mata kuliah Pendidikan Karakter Pancasila di Universitas Banten Jaya pernah berkata saat mahasiswa-mahasiswi tengah mengerjakan soal ujian akhir semester, “Meski kalian sudah tidak saya ajar lagi, kalian harus menerapkan karakter yang kalian pelajari selama satu semester ini. Di mana pun kalian berada, karakter yang baik sangat di perlukan untuk masa kini bahkan hingga masa depan.”
Bagaimana bisa jika suatu pemimpin ingin memajukan negara kalau warga negaranya saja masih belum terbentuk sebuah karakter yang baik?
Pertanyaan tersebut sudah berulang kali muncul di benak saat memikirkan masa depan bangsa. Salah satu karakter yang baik itu adalah budi pekerti.
Dengan menerapkan karakter budi pekerti di kehidupan sehari-hari, minimal mulai dari dua puluh satu hari, maka perlahan akan terbentuk karakter yang lebih baik di dalam dirinya.
Misalnya, sebagai seorang mahasiswa, yang masih sekali terlihat di lingkungan sekitar yaitu membuang sampah sembarangan dengan alasan tak ada tempat sampah atau tempat sampahnya terlalu jauh, jadi malas jalan ke arah tempat sampah tersebut.
Padahal, mahasiswa adalah seorang yang telah memulai berpendidikan tinggi. Di mana, tingkah laku mahasiswa sangat di amati oleh khalayak umum.
Jika salah satu alasan tersebut membuat seorang mahasiswa membuang sampah sembarang, maka solusi terbaik untuk dirinya sendiri yaitu membawa atau mengantongi sampah tersebut hingga bertemu di tempat sampah. Atau bisa kumpulkan terlebih dahulu jika berada di tempat yang sama dan akan tinggal lama, saat hendak pulang, baru di simpan ke tempat sampah.
Hal-hal sekecil inilah yang dapat kita bentuk di kehidupan sehari-hari. Karakter yang peduli terhadap lingkungan akan menyelamatkan bumi dari bencana alam.
Negara juga tidak akan mengalami kerugian jika warga negaranya bisa menerapkan hal-hal kecil tersebut. Sehingga tidak akan menghambat perkembangan negara Indonesia yang menuju negara sejahtera.
Pendidikan berkarakter sangat di perlukan oleh khalayak umum. Karena kecerdasan tidaklah cukup. Sekadar pengetahuan jika tidak di barengi oleh karakter yang baik tidak akan menjadi seseorang yang begitu di pandang baik.
Salah satu solusi terbaik saat ini adalah menciptakan pendidik yang mempunyai kualitas tinggi. Seorang pendidik yang baik pasti akan mengajarkan karakter yang baik juga pada anak didiknya.
Solusi inilah yang sangat di butuhkan untuk negara jika ingin sejahtera. Masyarakat juga pasti sangat membutuhkan agar menciptkan lingkungan yang lebih positif lagi.
Tidak ada kericuhan yang membuat pemerintah merasa tertekan akan suara yang menggema di luar gedung sana. Teriakan yang melolong keras, menggugat sesuatu yang telah menjadi ketidaknyamanan warga negara.
Jika semua itu sudah terpenuhi, maka langkah menuju negara yang sejahtera tentunya sudah ada di depan mata, tinggal beberapa langkah lain yang perlu di lakukan untuk menjadi negara sejahtera.
Warga negaranya juga pasti akan merasakan dampak baik dari perubahan sang pendidik yang berkualitas tinggi. Tidak hanya itu, gaji seorang pendidik juga harus di naikkan agar tidak ada kericuhan lagi. Sama halnya dengan kalimat, “Ada uang, ada barang yang berkualitas.”
Dengan negara yang sudah sejahtera, pemerintah tidak perlu lagi terlalu memikirkan apa yang menjadi penghambat, tak perlu lagi mengganti kurikulum, yang membuat masyarakat merasa seperti sedang jadi kelinci percobaan. (*)
Ditulis oleh Ayu Uswatun Hasanah, mahasiswi Unbaja