Realisasi Belanja di Provinsi Banten Sebesar Rp 27,15 Triliun Capai 98,82%
ZETIZENS.ID – DJPb Provinsi Banten melaporkan realisasi belanja negara di Provinsi Banten tahun 2023 mencapai Rp 27,15 Triliun atau 98,82% dari pagu anggaran. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi belanja negara tahun 2022, yang hanya 97,81% dari pagu.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Banten Sugiyarto mengatakan belanja negara di Banten tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan
“Dari total realisasi belanja negara sebesar 27,15 triliun rupiah, sebagian besar berasal dari transfer ke daerah, yaitu sebesar 17,36 triliun rupiah. Sisanya, sebesar 9,79 triliun rupiah, berasal dari belanja pemerintah pusat,” ujar Kepala Kanwil DJPb Provinsi Banten Sugiyarto dalam siaran persnya.
Adapun belanja pemerintah pusat di Provinsi Banten tahun 2023 terdiri dari empat jenis belanja, yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan belanja bantuan sosial. Semua jenis belanja ini mengalami pertumbuhan positif, kecuali belanja barang yang mengalami kontraksi.
Hal ini disebabkan oleh peralihan status Universitas Terbuka dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Akibatnya, belanja barang Universitas Terbuka tidak lagi masuk dalam belanja pemerintah pusat.
Sementara itu, transfer ke daerah di Banten tahun 2023 terdiri dari beberapa jenis, yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK), Insentif Fiskal, dan Dana Desa.
Semua jenis transfer ke daerah ini mengalami pertumbuhan positif, baik dari segi realisasi maupun persentase terhadap pagu.
Sugiyarto mengungkapkan DAU merupakan jenis transfer ke daerah yang paling besar, yaitu sebesar 8,35 triliun rupiah, yang terealisasi 100% dari pagu. DBH merupakan jenis transfer ke daerah yang paling tinggi pertumbuhannya, yaitu sebesar 14,28% dari tahun 2022.
DAK Non Fisik merupakan jenis transfer ke daerah yang paling besar setelah DAU, yaitu sebesar 4,35 triliun rupiah.
DAK Fisik merupakan jenis transfer ke daerah yang paling rendah realisasinya,
yaitu hanya 93,86% dari pagu.
Insentif Fiskal dan Dana Desa merupakan jenis transfer ke daerah yang paling kecil, tetapi tetap mengalami pertumbuhan positif. Belanja negara di wilayah Banten digunakan untuk mendukung program dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Beberapa contoh program dan kegiatan tersebut adalah peningkatan kapasitas jalan nasional, pendidikan transportasi, peningkatan kualitas perguruan tinggi, akses rumah layak huni, persiapan pemilu, bantuan operasional sekolah, bantuan operasional kesehatan, pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana, bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, dan lain-lain.
Program dan kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan, pelayanan, dan pembangunan di wilayah Banten.
Salah satu proyek strategis nasional yang diselesaikan di Banten tahun 2023 adalah pengaman pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sepanjang 13,8 km.
“Proyek ini akan melindungi kawasan wisata dari abrasi dan erosi pantai, serta menjadi spot wisata dan sarana olahraga baru di sekitar KEK Tanjung Lesung. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ke wilayah Banten,” ujarnya.
Selain itu, bendungan Karian juga merupakan proyek strategis nasional lainnya yang diselesaikan tahun 2023 dan diresmikan awal tahun 2024.
Bendungan Karian akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan sebagian kecil di Jawa Barat, terutama untuk irigasi dan air baku. (Ismi)