ZETIZENS.ID – Marissa Haque adalah seorang aktris, presenter, penulis, dan politikus Indonesia yang terkenal dengan kariernya yang serba bisa. Ia lahir pada tanggal 15 Oktober 1962 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia.
Marissa memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1980-an sebagai seorang aktris film. Beberapa film yang pernah ia bintangi termasuk “Cinta di Balik Noda” (1984), “Kembang Semusim” (1985), dan “Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat” (1987).
Kepiawaian Marissa dalam berakting membuatnya mendapatkan popularitas dan apresiasi dari para penonton. Ia juga pernah bermain dalam sinetron seperti “Keluarga Cemara” yang mengangkat nilai-nilai moral dan keluarga.
Selain di dunia hiburan, Marissa Haque juga aktif di dunia politik. Ia pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Komitmennya dalam bidang politik terlihat dari keterlibatannya dalam memperjuangkan berbagai isu sosial dan kesejahteraan masyarakat. Marissa dikenal sebagai sosok yang vokal dan berani dalam menyuarakan pandangannya.
Marissa Haque memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Selain itu, ia juga menyelesaikan program magister di bidang ekonomi dan program doktoral di Universitas Padjadjaran.
Kecintaannya terhadap dunia pendidikan juga ditunjukkan melalui keterlibatannya dalam menulis dan mengajar. Selain berakting dan berpolitik, Marissa Haque juga menulis buku dan artikel mengenai berbagai topik, termasuk kehidupan keluarga dan motivasi.
Ia aktif di berbagai kegiatan sosial dan sering berbagi pandangannya mengenai pendidikan, keluarga, dan lingkungan melalui media sosial.
Marissa menikah dengan musisi legendaris Ikang Fawzi pada tahun 1986. Pasangan ini dikenal sebagai salah satu pasangan selebriti yang harmonis dan telah bersama selama puluhan tahun.
Mereka dikaruniai dua orang putri, yang juga mengikuti jejak mereka di dunia hiburan. Marissa Haque dikenal sebagai sosok yang cerdas, berani, dan berprinsip.
Ia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai bidang, baik di dunia hiburan, pendidikan, maupun politik. Kepopulerannya di era 1980-an hingga 1990-an membuatnya menjadi salah satu ikon perfilman Indonesia pada masanya. (Sarah)
