Pengabdian Desa Jawara (Pandeswara) di Desa Sukanegara, Pontang
ZETIZENS.ID – Pada Sabtu, 16 November 2024, mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melaksanakan program Pandeswara (Pengabdian Desa Jawara), sebuah kegiatan mata kuliah terintegrasi di Desa Sukanegara, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata religi Sumur Wasiat di Kampung Pangabean sebagai warisan budaya sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat.
Sumur Wasiat merupakan peninggalan sejarah yang dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi. Airnya yang tak pernah surut, bahkan di musim kemarau, menjadikan sumur ini sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.
Selain menjadi sumber air, Sumur Wasiat juga memiliki daya tarik religius yang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya. Namun, hingga kini, potensi besar Sumur Wasiat masih belum tergarap maksimal.
Kurangnya fasilitas kebersihan dan minimnya informasi membuat keberadaannya belum dikenal secara luas. Untuk itu, program Pandeswara hadir dengan berbagai inisiatif pelestarian dan promosi.
Sebagai bagian dari program Pandeswara, tim Pandeswara melaksanakan berbagai kegiatan untuk mempromosikan dan menjaga Sumur Wasiat. Kegiatan dimulai pada pagi hari dengan pemberangkatan menuju lokasi di Kampung Pangabean, Desa Sukanegara, Pontang.
Kemudian disusul briefing dan persiapan agar acara berjalan lancar. Acara dibuka dengan sambutan dari Faizah Budi Rahayu selaku Ketua Pelaksana, diikuti arahan dari Ibu Aryanti Dwi Untari selaku dosen pembimbing, dan sambutan dari pak Saefudin selaku Kepala Desa Sukanegara yang menjelaskan sejarah serta keunikan Sumur Wasiat sebagai situs spiritual dan wisata.
Mahasiswa melaksanakan pemasangan fasilitas pendukung berupa spanduk selamat datang di area utama untuk menciptakan kesan positif, plang penunjuk jalan di lokasi strategis agar memudahkan pengunjung, trash bag sampah untuk mendukung kebersihan, serta kode QR yang memberikan akses mudah ke informasi sejarah Sumur Wasiat secara digital. Setelah fasilitas selesai dipasang, sesi dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan hasil kerja tim, yang akan digunakan dalam laporan.
Selanjutnya, mahasiswa membuat konten kreatif berupa video pendek yang ditujukan untuk platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
Konten ini dirancang untuk mengenalkan Sumur Wasiat kepada khalayak lebih luas dengan menonjolkan keistimewaan sejarah, nilai spiritual, serta suasana di lokasi.
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dari Ketua Pelaksana kepada semua pihak yang mendukung, diikuti pamitan kepada masyarakat setempat.
Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Sumur Wasiat sebagai destinasi wisata religi yang menarik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dengan kerja sama yang baik, mahasiswa berhasil menciptakan dampak positif bagi desa dan lingkungan sekitar.
Kepala Desa Saefudin menyatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengangkat potensi Sumur Wasiat agar lebih dikenal luas. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.”
Aryanti Dwi Untari, dosen pembimbing, menambahkan, “Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.”
Program Pandeswara diharapkan mampu menjadikan Sumur Wasiat sebagai objek wisata religi dan budaya yang lebih dikenal. Melalui kerja sama antara universitas, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, Sumur Wasiat dapat menjadi simbol kebanggaan lokal yang memberikan manfaat berkelanjutan.
Dengan upaya pelestarian dan promosi yang konsisten, Sumur Wasiat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Banten yang mendukung pengembangan budaya dan lingkungan. (Zee)