Edu

Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat, Duta Baca Indonesia Kumpulkan Para Pegiat Literasi

ZETIZENS.ID – Duta Baca Indonesia (DBI) Golagong mengumpulkan para pegiat literasi di Banten dalam acara Gerakan Indonesia Membaca.

Pada kegiatan yang digelar di Auditorium Rumah Dunia, Kota Serang pada Rabu (5/12/2024) ini didukung penuh Perpustakaan Nasional RI selalu penyelenggara. Acara ini mengangkat tema “Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat”.

Lebih dari 100 orang hadir memadati aula bawah dan lantai atas untuk menyimak rangkaian kegiatan mulai dari sambutan sampai talkshow yang dipandu langsung oleh Golagong.

FYI, acara Perpustakaan Nasional RI dan Duta Baca Indonesia ini awalnya di Manokwari. Namun karena beberapa hal, akhirnya dialihkan ke Kota Serang.

“Kegiatan DBI tahun ini memang memberikan panggung kepada Duta Baca Daerah dan pegiat literasi yang aktif mengelola TBM,” jelasnya.

Pada sesi talkshow menghadirkan Abdul Salam Presiden ke-5 Rumah Dunia, Lidya Duta Baca Kota Serang 2023, dan TBM Ummatan Washaton.

“TBM ini luar biasa, literasi keuangannya hebat. Bisnis cuangki. Lahannya 1,3 ha di Keranggon Deket Kenari -Tasikardi,” lanjutnya.

Sang owner saat sesi talkshow menjelaskan, mereka memiliki Gerobak Literasi berisi buku-buku bacaan.

“Gerobak Literasi ini baru bisa diakses di Kasemen, belum bisa mobile jauh. Literasi itu subsistem dari komunitas yang kami bentuk. Gerobak Literasi ini juga pernah dipinjam mahasiswa PPL untuk program literasi mereka,” jelasnya.

Duta Baca Kita Serang Lidya saat talkshow menjelaskan, sudah tergabung di taman baca sebelum jadi duta baca. Ia pernah jadi ketua TBM Jawara di Kasemen sejak 2019.

“Saat di TBM Jawara, cakupannya hanya Kasemen dan sekitarnya. Setelah menjadi Duta Baca Kota Serang, cakupannya jadi lebih luas lagi untuk mengajak orang-orang menggemari literasi,” tuturnya.

Abdul Salam, Presiden Rumah Dunia bercerita, pertama kali ke Rumah Dunia disuruh angkut angkut buku. Namun ini justru yang membuatnya berkesan.

Awal mula perkenalan dengan buku diakui Salam, dari guru bahasa Indonesia. Dari beliau pula, ia mengenal Rumah Dunia.

“Alasan saya bertahan di Rumah Dunia sampai sekarang karena selama 15-16 tahun ini terbiasa dibentuk untuk melakukan hal-hal sosial. Juga bertemu dengan orang-orang dengan tujuan sama,” jelasnya. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button