Edu

Ajang Mahasiswa Asah Kreativitas dan Inovasi dalam Dunia Pemasaran

IMF Joglosemar Campus Day Paparkan Korelasi CI-EL & PI-PM Menuju Operational Excellence The 12th Indonesia Marketing Festival 2024 : JOGLOSEMAR

ZETIZENS.ID – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memajukan sektor kewirausahaan. Dengan tingkat kewirausahaan yang hanya 3,47% dari total populasi, negara ini masih memiliki pekerjaan rumah yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan kewirausahaan.

Menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor – Entrepreneurial Behaviour and Attitudes (2022), Total Early-stage Entrepreneurial Activity (TEA) Indonesia berada di angka 6,07% dari total populasi.

TEA mengacu pada individu dalam usia kerja yang aktif terlibat dalam usaha start-up, baik pada fase sebelum terbentuknya perusahaan atau fase 42 bulan setelah pembentukan perusahaan.

Dalam pasar yang sangat kompetitif saat ini, organisasi perlu mengembangkan kemampuan untuk menjalankan strategi bisnis yang efektif secara konsisten dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan
jangka panjang.

Selaras dengan ini, pengembangan dari buku “Entrepreneurial Marketing” yaitu
“Reimagining Operational Excellence” karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Hooi Den Huan, dan Jacky Mussry membahas bagaimana elemen profesionalisme dan kewirausahaan dapat memberikan dampak besar pada Operational Excellence, mencakup aspek kualitas, biaya, pengiriman, dan layanan.

Konsep ini menawarkan panduan komprehensif bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan operasional di tengah dinamika industri yang terus berkembang.

Menjawab tantangan tersebut, Indonesia Marketing Festival (IMF) Joglosemar, festival pemasaran terbesar di Indonesia, kembali hadir untuk ke-12 kalinya yang dikhususkan untuk mahasiswa sebagai calon pemasar kedepannya.

Pagelaran ini digelar dengan tema “Pilot Marketing: Flying in Turbulence,” pada 31 Juli 2024 di Auditorium AGLC Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti membuka acara, “Kami dari fakultas pertanian mengucapkan terima kasih kepada MarkPlus atas kepercayaan untuk menjadikan kami partner. Narasumbernya sangat hebat, sangat terkenal, mudah-mudahan kegiatan dua hari ini dapat bermanfaat dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sekalian, karena di masa sekarang ini marketing sangat penting sekali, di mana semuanya sudah digital, digital marketing untuk memperkenalkan produk kita nantinya. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya izin membuka Indonesia Marketing Festival 2024,” ujar Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti.

Sebagai puncak dari acara Campus Day, Insight Session: Entrepreneurial Marketing, Ferdy Herdi Hartanto Chief Executive Managing of Surabaya Branch MCorp mengajak para mahasiswa untuk memahami secara mendalam konsep CI-EL (Creativity, Innovation, Entrepreneurship, Leadership) dan PI-PM (Productivity, Improvement, Professionalism, Management). Kedua dikotomi ini menawarkan strategi pendekatan dalam dunia pemasaran yang membantu para profesional memahami dan mengatasi ketidakpastian serta dinamika perubahan era, serta membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan operasional.
Kedua dikotomi harus saling berkolaborasi untuk menjadi perusahaan yang lebih agile di era saat ini.

Creative Ideas mendukung Productive Capital, Innovative Solutions mendukung Improved Margins, Entrepreneurial Values mendukung Professional Monetization, dan Leadership Values mendukung Managed Results. Kolaborasi antara elemen-elemen ini akan menghasilkan Operational Excellence yang ideal.

Dalam konteks ini, pencapaian keunggulan operasional tidak hanya berorientasi pada aspek divisional seperti kualitas, biaya, pengiriman, dan layanan, tetapi juga melibatkan stakeholder eksternal dan internal.

“CIEL-PIPM menawarkan pendekatan yang holistik untuk mencapai keunggulan operasional dengan mengintegrasikan ide kreatif dan solusi inovatif ke dalam strategi bisnis yang lebih luas,” ujar Ferdy
Hartanto.

“Konsep ini dirancang untuk menjadikan perusahaan lebih tanggap dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar, serta meningkatkan kinerja dan kepuasan stakeholder,” tukasnya.

Konsep Entrepreneurial Marketing yang berdasar kepada Omnichannel, memberikan pemahaman bahwa kreativitas adalah fase eksplorasi ide-ide yang dapat dilakukan, tetapi tidak langsung menjadi solusi pemasaran.

Kreativitas suatu ide yang ada pada fase eksplorasi harus memiliki dasar yang kuat, yaitu 5 Drivers (5D): technology, social culture, politic, market, economy. Dari semua ide tersebut, yang mampu menjawab permasalahan yang ada dan menjadi solusi bagi orang lain itulah yang disebut innovation (problem solving).

Untuk mengidentifikasi ide mana yang menjadi innovation, digunakan konsep 4C: Change, Customer, Competitor, dan Company. Solusi yang dihasilkan harus memiliki margin yang menguntungkan.
Eksekusi dari ide-ide ini memerlukan keterampilan dalam entrepreneurship dan leadership.

Entrepreneurship berarti memutuskan bagaimana cara memonetisasi ide tersebut supaya bisa berjalan, sementara leadership berarti memastikan seluruh ide memiliki kepemimpinan yang kuat untuk bisa diimplementasikan.

Selain dari paparan Entrepreneurial Marketing, Diplomat Success Challenge yang merupakan hasil kolaborasi antara MarkPlus Institute dan Elizabeth menyediakan modal sebesar 2,5 miliar rupiah bagi pemenang yang mengajukan ide bisnis terbaik.

Tahun ini, Diplomat Success Challenge mengusung tema “Blue Energy,” yang mengarahkan peserta untuk mengembangkan bisnis yang berfokus pada energi maritim.

Tema ini dipilih setelah tahun lalu sukses dengan topik green energy, sehingga
memberikan tantangan baru yang relevan dengan kebutuhan dan potensi sumber daya alam Indonesia.

Campus Day The 12th Indonesia Marketing Festival juga akan hadir di enam kota besar lainnya di Indonesia, seperti Pekanbaru, Palembang, Bandung, Manado, Denpasar, dan Surabaya. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button