Viral

Pavel Valeryevich Durov, CEO Telegram dengan Kekayaan Menakjubkan

ZETIZENS.ID – Pavel Valeryevich Durov dikenal sebagai wirausahawan Rusia, pendiri situs jejaring sosial VK dan aplikasi perpesanan Telegram.

Memiliki paras menawan dan kerap memamerkan tubuhnya yang berotot, gak heran kalau akun Instagram @durov punya 954 ribu follower.

Kelahiran 10 Oktober 1984 Saint Petersburg, Rusia ini menjalani pendidikan di Universitas Negeri Sankt-Peterburg (2002–2006).

Konon menurut Forbes, kekayaannya pada 2023 ini mencapai 11,5 miliar USD (2023). Wow!

Pada 2022, ia diakui sebagai orang terkaya di Uni Emirat Arab menurut Forbes. Pada Februari 2023, Arabian Business menobatkannya sebagai pengusaha paling berpengaruh di Dubai.

Cowok berkebangsaan Emirat, Prancis, Rusia, Saint Kitts dan Nevis, Uni Soviet ini lahir dari pasangan Valery Durov dan Albina Durova. Ia memiliki saudara kandung yakni Nikolai Durov.

Selama beberapa tahun setelah pemecatannya sebagai CEO VK pada 2014, Durov bersaudara berkeliling dunia dalam pengasingan sebagai warga negara Saint Kitts dan Nevis

Pada tahun 2017, Pavel bergabung dengan Pemimpin Muda Global World Economic Forum (WEF) sebagai perwakilan Finlandia.

Durov dinaturalisasi sebagai orang Prancis pada Agustus 2021 dan karenanya sekarang memiliki kewarganegaraan Uni Eropa.

Pavel Durov lahir di Leningrad, tetapi menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Turin, Italia, tempat ayahnya bekerja.

Pada 2006, ia lulus dari Departemen Filologi Universitas Negeri Saint Petersburg , di mana ia menerima gelar kelas satu. Kehidupan awal dan karier Durov dijelaskan secara rinci dalam buku The Durov Code. Kisah Nyata VK dan Penciptanya (2012).

Telegram

Setelah meninggalkan Rusia, ia memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis dengan menyumbangkan $250.000 ke Yayasan Diversifikasi Industri Gula negara tersebut dan mendapatkan $300 juta tunai di bank Swiss.

Hal ini memungkinkan dia untuk fokus pada pendirian perusahaan berikutnya, Telegram, yang berfokus pada layanan pesan terenkripsi dengan nama yang sama.

Telegram berkantor pusat di Berlin dan kemudian dipindahkan ke Dubai. Pada Januari 2018 Durov mengumumkan bahwa, dalam upaya untuk memonetisasi kesuksesan Telegram yang semakin meningkat, ia meluncurkan mata uang kripto “Gram” dan platform TON.

Ini mengumpulkan total $1,7 miliar dari investor. Namun, usaha ini dihentikan oleh regulator Amerika SEC yang berpendapat di pengadilan bahwa Grams mengabaikan undang-undang pembiayaan AS dan harus mengembalikan uang tersebut kepada investor. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button