Biopori, Solusi Gampang Bagi Permasalah Lingkungan
ZETIZENS.ID – Perubahan iklim yang semakin ekstrem telah memicu berbagai bencana alam, salah satunya adalah banjir.
Di tengah maraknya urbanisasi dan pembangunan infrastruktur yang masif, kemampuan tanah dalam menyerap air hujan semakin berkurang. Akibatnya, genangan air di permukaan tanah menjadi pemandangan yang umum, bahkan di kawasan perkotaan.
Di tengah permasalahan-permasalahan Lingkungan hidup yang terjadi, teknologi sederhana namun efektif bernama biopori hadir sebagai solusi.
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan tujuan meningkatkan daya resap air.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Ir. Kamir Raziudin Brata, MSc. seorang pengajar mata kuliah Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan di Institut Pertanian Bogor, sejak tahun 2000.
Prinsip kerja biopori sendiri terbilang sangat sederhana. Lubang yang dibuat pada tanah akan diisi dengan sampah organik, seperti dedaunan kering, sisa makanan, atau pupuk kompos.
Sampah organik ini akan menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah, seperti cacing dan bakteri.
Aktivitas mikroorganisme tersebut akan menciptakan rongga-rongga baru di dalam tanah, yang berfungsi sebagai saluran bagi air untuk meresap ke dalam tanah dengan lebih cepat.
Selain meningkatkan daya resap air, biopori juga memiliki beberapa manfaat lain, antara lain:
* Meningkatkan kualitas tanah: Aktivitas mikroorganisme di dalam biopori akan menghasilkan humus yang dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburannya.
* Mengurangi risiko banjir: Dengan meningkatkan daya resap air, biopori dapat mengurangi volume air yang menggenang di permukaan tanah, sehingga risiko banjir dapat diminimalisir.
* Menyuburkan tanaman: Air yang meresap ke dalam tanah melalui biopori akan membawa serta nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.
* Mengurangi pencemaran lingkungan: Sampah organik yang dimasukkan ke dalam biopori akan terurai secara alami, sehingga tidak mencemari lingkungan.
Penerapan teknologi biopori sangat mudah dilakukan oleh siapa saja, baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, maupun perkantoran.
Masyarakat dapat membuat lubang biopori sendiri dengan peralatan yang sederhana, seperti bor tanah atau cangkul.
Selain itu, pembuatan biopori juga dapat melibatkan seluruh anggota keluarga, sehingga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.
Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan teknologi biopori masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan anggaran, dan kurangnya dukungan dari pemerintah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya biopori.
Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan berupa kebijakan dan anggaran yang memadai untuk pengembangan teknologi biopori.
Biopori merupakan solusi yang sederhana namun efektif untuk mengatasi permasalahan banjir dan degradasi tanah. Dengan menerapkan teknologi biopori, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita semua ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan cara yang sederhana, seperti membuat lubang biopori di sekitar kita. (Cahya Rudiana)