Dampak Perkembangan AI Terhadap Kegiatan Ekonomi
ZETIZENS.ID – Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah sistem komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia.
Proses ini melibatkan simulasi kecerdasan dalam teknologi tertentu, sehingga AI dapat berfungsi dan berperilaku layaknya manusia.
Kehadiran AI memberikan berbagai keuntungan, termasuk kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dibandingkan jika dilakukan oleh manusia.
Selain itu, AI juga dapat membuat keputusan yang rasional ketika diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada awal tahun 2022, kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu sistem yang mendukung manusia dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Hal ini disebabkan oleh teknologi yang dirancang untuk menawarkan solusi yang cepat, efektif, dan optimal terhadap berbagai permasalahan yang muncul.
Kehadiran Kecerdasan Buatan (AI) diperkirakan akan membawa inovasi dan transformasi di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Namun, ada banyak pelaku industri kreatif yang merasa khawatir terhadap kehadiran teknologi ini.
Meskipun banyak laporan menyebutkan bahwa perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) dapat memberikan berbagai dampak positif, masih ada anggapan bahwa teknologi ini justru akan merugikan sektor ekonomi kreatif.
Hal ini disebabkan oleh risiko bahwa AI dapat menggantikan pekerjaan kreatif manusia dalam proses penciptaan karya.
Lantas, benarkah perkembangan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan akan “mematikan” industri kreatif di Indonesia? Atau, justru kehadiran teknologi AI dapat memberikan peluang yang menguntungkan bagi para pelaku industri kreatif?
Faktanya, kemajuan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan tidak serta-merta “menghilangkan” peran pelaku industri kreatif.
Hal ini karena informasi yang diberikan oleh AI tidak bisa dianggap sebagai sumber utama secara langsung. Kecerdasan buatan mengekstrak informasi dari berbagai sumber tanpa membedakan antara yang terpercaya dan yang tidak.
Teknologi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, dan sudah mengubah berbagai sektor.
Berikut adalah beberapa cara AI mengubah perekonomian:
Peningkatan Efisiensi
Dengan memanfaatkan algoritme yang didukung oleh AI, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan.
Contohnya, AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan manajemen rantai pasokan, sehingga mengurangi jumlah inventaris yang harus disimpan.
Selain itu, AI juga dapat memprediksi kebutuhan perawatan mesin, yang dapat mengurangi waktu henti dan meningkatkan produktivitas.
Personalisasi
AI juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan bagi pelanggan. Dengan menganalisis data pelanggan, AI mampu memberikan rekomendasi yang relevan dan pesan pemasaran yang dipersonalisasi.
Ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, karena mereka merasa bahwa bisnis memahami kebutuhan dan preferensi mereka.
Model Bisnis Baru
AI juga mendorong munculnya model bisnis baru. Contohnya, perusahaan seperti Uber dan Airbnb memanfaatkan AI untuk mencocokkan penumpang dengan pengemudi serta penyewa dengan pengguna. Ini menghasilkan pasar baru dan mengubah model bisnis tradisional.
Kesimpulannya, AI mengubah ekonomi dalam berbagai cara. AI mengotomatisasi tugas, meningkatkan efisiensi, memperbaiki pengambilan keputusan, menawarkan pengalaman yang disesuaikan bagi pelanggan, dan mendorong pengembangan model bisnis baru.
Meskipun ada kekhawatiran tentang dampak AI terhadap ekonomi, banyak ahli meyakini bahwa manfaatnya akan melebihi biaya yang ada.
Kuncinya adalah memastikan bahwa keuntungan tersebut dibagikan secara adil dan menerapkan kebijakan untuk mengatasi efek negatifnya.
Seiring dengan perkembangan dan peningkatan kecanggihan AI, kita dapat berharap bahwa AI akan memberikan dampak yang lebih signifikan pada perekonomian di masa depan. (*)
Ditulis oleh Raden Ahmad Hidayat, mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.