Manaditara Lakukan Adegan Berbahaya di Single ‘Full Moon’
Menyimpan Seseorang di Sebuah Lagu
ZETIZENS.ID – Solois pop asal kota Kediri Manaditara menghadirkan sebuah single yang berjudul “Full Moon”. Single ini dilepas ke publik pada 30 Oktober 2024 di bawah naungan label Soundjana Creative.
“Full Moon” sengaja dirilis pada tengah pekan seiring dengan hari ulang tahun sosok perempuan yang membentuk Manaditara saat ini yaitu pada 31 Oktober.
Single kedelapan ini adalah gambaran perjalanan musik Manaditara dari ‘Farewell’ (2020), hingga “Anomalies/Full Moon’ yang dirilis pada bulan Mei 2024 lalu.
Sementara itu, ‘Full Moon’ adalah kelanjutan dari single sebelumnya yaitu ‘Anomalies/Full Moon’, yang didedikasikan khusus kepada sosok perempuan istimewa tersebut
Menghadirkan dua single sekaligus untuk menceritakan satu orang yang sama membuat kita bisa membayangkan seberpengaruh apa sosok perempuan tersebut bagi Manaditara.
Solois multitalenta ini mengatakan bahwa kiprah musiknya sebagai solois terbentuk saat mengenal sosok perempuan yang digambarkan sebagai ‘Full Moon’ ini.
“Dia yang selalu encouraging aku buat terus berkarya, buat merilis karya solo di luar project band yang kubikin. Kalau tanpa dia sih, rasanya nggak akan ada Manaditara saat ini,” ujarnya.
Pemilihan judul ‘Full Moon’ sendiri bukan tanpa alasan. Dalam perspektif Manaditara, bulan purnama merepresentasikan seseorang yang punya dampak besar dalam kehidupan kita.
“Dia menjadi sosok yang selalu mendorong dan mendukung semua langkahku selama ini,” jelasnya.
Bagi Manaditara, ‘Full Moon’ adalah ucapan terima kasih sekaligus selamat tinggal pada saat yang sama. Luapan mixed-feelings tersebut tercermin pada potongan lirik: “Perhaps my first mistake… was falling in love with you.”
Selebihnya, kisah hopeless-romantic Manaditara tertuang dalam lagu berdurasi 3 menit 33 detik tersebut. Secara tersurat, sisi sentimental dan desperate yang dialami Manaditara serupa dengan Mitski saat membawakan single “My Love Mine All Mine”.
Manaditara menulis sendiri “Full Moon” dengan dibantu rekan sesama seniman yaitu Randy Levin Virgiawan. Proses produksi dan rekamannya dilakukan sendiri oleh Manaditara dengan menggandeng Adha Buyung dari Kiarakelana sebagai pengarah vocal.
Selebihnya, rangkaian mixing dan mastering dilakukan oleh Yasa Wijaya di Vamos31 Record Studio.
“Aku berharap lagu ini bisa mewakili semua pendengar yang punya pengalaman sepertiku. Secara khusus, aku juga berpesan agar kita semua bisa mengapresiasi hal-hal kecil tentang seseorang, dan menyimpannya dalam medium yang tepat,” tambah Manaditara.
“Full Moon” menambah jajaran katalog dalam diskografi Manaditara. Sebelumnya, Manaditara juga sukses besar dengan viralnya sejumlah single seperti “How” dan “Delusion”, hingga masuk ke berbagai playlist editorial dari Spotify.
Nantinya, “Full Moon” juga membuka babak baru Manaditara yang rencananya akan merilis debut album penuh berjudul All The Love We Leave Behind pada tahun 2025 mendatang. (Zee)