Menikmati Nuansa Ghibli: Film Studio Ghibli yang Wajib Ditonton Sekali Seumur Hidup
ZETIZENS.ID – Pernah mendengar istilah Ghibli? Itu istilah yang merujuk pada Studio Ghibli yang terkenal dengan film animasi berkualitas tinggi dengan gaya visual yang khas dan cerita yang menarik
Studio Ghibli didirikan pada tahun 1985 oleh dua animator terkemuka, Hayao Miyazaki dan Isao Takahata, bersama dengan produser Toshio Suzuki
Tidak seperti kelihatannya, film-film keluaran Studio Ghibli yang memiliki vibes anak-anak ini ternyata punya makna cerita yang dalam.
Tema filmnya pun beragam, mulai dari kehidupan masa kecil, sihir dan mitos rakyat Jepang, peperangan, hubungan manusia dengan hutan dan alam, hingga percintaan remaja.
Berikut adalah beberapa ulasan singkat tentang beberapa film terkenal dari Studio Ghibli
1. My Neighbor Totoro (1988)
Film ini merupakan salah satu karya paling terkenal dari Studio Ghibli, dan bahkan logo studio tersebut terinspirasi dari karakter ikonik, Totoro.
Ceritanya mengikuti dua saudara perempuan, Satsuki yang berusia 10 tahun dan Mei yang berusia 4 tahun, yang pindah ke rumah tua di pedesaan agar lebih dekat dengan rumah sakit ibunya.
Kisah dimulai ketika Mei bertemu dengan makhluk hutan ajaib bernama Totoro dan menjalin persahabatan dengannya, hingga keluarganya mulai mencarinya.
Film ini mengangkat tema animisme, dengan Totoro digambarkan sebagai penguasa hutan menurut tradisi Shinto. Hal ini diperkuat oleh adegan di mana Totoro tinggal di pohon kapur barus di kuil Shinto yang dikelilingi oleh tali Shinto.
Film ini mengilustrasikan bagaimana anak-anak, yang sering kali lebih peka terhadap hal-hal mistis di sekitar mereka, atau mungkin hanya berimajinasi tentang teman-teman tak kasat mata. Dengan animasi yang memukau dan cerita yang hangat, film ini dengan indah menangkap keajaiban masa kecil dengan cara yang memikat.
2. Spirited Away (2001)
Film Ghibli yang terkenal ini meraih Oscar untuk Film Animasi Terbaik. Mengisahkan Chihiro, seorang gadis muda yang terjebak di dunia roh dan harus bekerja di pemandian untuk menyelamatkan orang tuanya.
Di sini, dia dibantu oleh Haku, seorang anak laki-laki dengan nasib serupa, dan bertemu dengan karakter unik seperti Tanpa Wajah, makhluk berjubah hitam dengan wajah topeng putih.
Film ini mengangkat tema cerita rakyat Shinto-Buddha Jepang, di mana penduduk desa memanggil makhluk cerita rakyat untuk mandi di pemandian mereka. Film ini mengajarkan pentingnya sikap sopan dan menghormati setiap tempat, karena semuanya bisa terhubung dengan dunia roh.
Dengan alur cerita yang kreatif dan visual yang menakjubkan, film ini menunjukkan keahlian Ghibli dalam menciptakan dunia magis dan kompleks.
3. Princess Mononoke (1997)
Film ini mengisahkan Ashitaka, seorang pemuda yang terlibat dalam konflik antara manusia dan roh hutan. Setelah membunuh iblis babi hutan yang menyerang desanya, Ashitaka terkena kutukan yang memberi kekuatan sekaligus membahayakan nyawanya.
Ternyata, iblis tersebut adalah dewa babi hutan yang dirusak oleh bola besi dari pabrik milik Eboshi. Untuk mencari obat dan memahami penyebabnya, Ashitaka menuju ke barat dan meminta bantuan Roh Hutan Besar. Di sana, ia bertemu dengan San, seorang gadis pengendara serigala yang melindungi keseimbangan alam.
Film ini menyampaikan pesan lingkungan yang kuat dengan visual yang detail, mengkritik dampak buruk kemajuan teknologi manusia terhadap hutan.
Dengan pandangan yang lebih gelap dan kompleks tentang hubungan manusia dan alam, karakter Eboshi digambarkan sebagai pengusaha wanita yang mengorbankan hutan demi keuntungan.
4. Howl’s Moving Castle (2004)
Diadaptasi dari novel Diana Wynne Jones, film ini menampilkan kastil bergerak milik penyihir bernama Howl yang menakjubkan. Ceritanya dimulai dengan Sophie, seorang gadis yang dikutuk menjadi tua oleh penyihir jahat yang ingin menemukan Howl. Sophie berusaha mencari cara untuk mengembalikan tubuhnya.
Sophie dibantu oleh seorang orang-orangan sawah hidup yang dia sebut “Kepala Lobak,” yang membawanya ke kastil Howl. Di sana, dia bertemu dengan Markl, murid muda Howl, serta Calcifer, iblis api yang merupakan sumber sihir dan penggerak kastil.
Calcifer membuat kesepakatan dengan Sophie untuk membatalkan kutukannya jika dia memutuskan hubungan dengan Howl. Ketika Howl muncul, Sophie mengklaim bahwa dia telah mempekerjakan dirinya sendiri sebagai wanita kebersihan di kastil.
Film ini mengangkat berbagai tema, termasuk stereotip tentang orang tua yang jarang ditampilkan di layar, penolakan terhadap perang, dan perkembangan teknologi, yang tercermin dari kastil terbang. Dengan animasi yang kreatif dan tema-tema seperti cinta dan perang, film ini menawarkan pengalaman yang penuh warna dan imajinatif.
5. Kiki’s Delivery Service (1989)
Diadaptasi dari novel karya Eiko Kadono, film ini mengisahkan Kiki, seorang penyihir muda yang memulai perjalanan pertamanya sebagai penyihir.
Ditemani oleh kucing hitamnya, Jiji, Kiki bekerja di toko roti dan memulai layanan pengiriman di kota barunya. Di sana, dia berteman dengan Tombo dan memulai petualangan serunya.
Film ini mengangkat tema tentang pertumbuhan dewasa, di mana Kiki belajar mandiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Perjuangan Kiki tampak ketika dia mulai kehilangan kemampuan terbang dan tidak bisa lagi berbicara dengan kucingnya, mencerminkan transisinya dari anak-anak ke remaja. (Fithro)