Viral di X Mahasiswi Ceritakan Temannya yang Diduga Kleptomania, Apa Itu?
ZETIZENS.ID – Viral di media sosial X seorang mahasiswi ceritakan perilaku temannya yang kerap mengambil barang tetangga kos tanpa izin.
Pelaku berinisial A itu diduga mengambil baju, sepatu, hingga pakaian dalam untuk kepentingan pribadi.
Usai ketahuan dan diinterogasi, pelaku justru mengaku mengidap penyakit kleptomania. Klepto adalah istilah yang sering digunakan sebagai singkatan dari kleptomania, yaitu sebuah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan dorongan kuat untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Orang yang menderita kleptomania merasakan dorongan yang tidak bisa ditahan untuk mencuri, meskipun barang yang dicuri mungkin tidak memiliki nilai atau kepentingan bagi mereka.
Kleptomania merupakan salah satu gangguan kontrol impuls, di mana penderitanya sulit mengendalikan dorongan untuk melakukan tindakan tertentu, dalam hal ini, mencuri.
Meskipun sering dianggap sepele atau sebagai perilaku kriminal, kleptomania adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan serius.
Penderita kleptomania biasanya merasa tegang sebelum melakukan pencurian, dan merasakan kepuasan atau kelegaan setelah berhasil melakukannya. Namun, perasaan ini sering kali disertai dengan rasa bersalah atau penyesalan setelahnya.
Penyebab pasti kleptomania belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dianggap berkontribusi meliputi:
1. Faktor Biologis
Ketidakseimbangan kimia di otak, khususnya serotonin, yang berperan dalam pengaturan suasana hati dan perilaku, bisa berkontribusi pada kleptomania.
2. Genetika
Riwayat keluarga dengan gangguan mental tertentu, seperti depresi atau kecanduan, bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kleptomania.
3. Lingkungan
Pengalaman traumatis atau stres berat juga dapat menjadi pemicu berkembangnya kleptomania pada individu tertentu.
Kleptomania dapat berdampak besar pada kehidupan penderitanya. Selain masalah hukum yang mungkin timbul akibat tindakan pencurian, kondisi ini juga dapat menyebabkan kesulitan dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
Penderita sering kali merasa malu, bersalah, atau cemas karena dorongan mereka untuk mencuri. (Sarah)