Karya

Belajar dari Kebakaran di Kemayoran: Pentingnya Kesadaran dan Tindakan Cepat

ZETIZENS.ID – Kebakaran rumah merupakan bencana yang sangat mengkhawatirkan dan merugikan di Indonesia yang sering terjadi akibat berbagai faktor. Salah satunya yaitu di kawasan pemukiman penduduk. Kebakaran rumah merupakan bencana non-alam yang sangat merugikan, tidak hanya dari segi materi tetapi juga mengancam keselamatan jiwa, trauma psikologis dan pengungsian warga.

Kehilangan tempat berlindung dan kehilangan rumah yang tentu mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Salah satu penyebab utama kebakaran rumah yang paling dominan, seperti kebocoran gas dan korsleting listrik yang biasanya disebabkan oleh kabel yang rusak atau tidak layak pakai. Selain itu, kelalaian saat memasak di dapur juga menjadi faktor penyebab kebakaran.

Menggunakan kompor gas yang tidak hati-hati, meninggalkan wajan dan panci terlalu lama di atas api, atau lupa mematikan kompor, pemasangan gas tidak benar atau tabung gas bocor.

Hal ini saya mencatat bahwa waktu kejadian kebakaran yang sering terjadi pada pagi hari dan malam hari sangat berbahaya. Pada saat itu, penghuni rumah biasanya sedang melakukan aktivitas rutin atau sedang beristirahat, sehingga penanganan keabaran menjadi lebih beresiko tinggi dan menjadi lebih sulit saat evakuasi.

Dampak kebakaran rumah sangat bahaya bagi manusia terutama luka bakar, trauma psikologis dan pengungsian warga. Kerugian materi dan ekonomi kehilangan total bangunan dan barang-barang atau kerusakan di dalamnya.

Dampak sosial kehilangan tempat tinggal dan harta benda dapat memicu masalah soasial,termasuk ketidakstabilan sosial.

Kasus kebakaran rumah di Kemayoran, Jakarta Pusat yang menghanguskan sekitar 200 rumah semi permanen dan berdampak pada 1.800 jiwa atau 600 keluarga menjadi contoh nyata bagaimana kebakaran dapat memaksa banyak orang kehilangan tempat tinggal sekaligus fasilitas sosial yang penting dan mengahncurkan komunitas. Oleh karena itu saya sangat setuju bahwa kesiapsiagaan harus menjadi prioritas utama.

Peran petugas pemadam kebakaran mereka bertugas mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran, ketepatan, dan kecepatan respon mereka, dan cara menghadapi kebakaran untuk meningkatkan kesadaran keselamatan dan memastikan kesiapan alat serta sumber daya untuk penanggulangan kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran berperan sebagai penyelamat, pencegah, dan edukator dalam menjaga harta benda dan keselamatan jiwa dari bahaya kebakaran.

Kebakaran rumah di kota besar sering terjadi biasanya disebabkan oleh korsleting Listrik, kepadatan penduduk menjadi faktor risiko yang tidak bisa diabaikan, rumah-rumah yang berdempetan memudahkan api menyebar dengan cepat, seperti kebakaran di kwitang, Jakarta pusat yang menghanguskan rumah dan melukai seseorang, sehingga pencegahan dan pengawasan harus lebih ketat.

Selain itu, kebakaran di tempat umum seperti sekolah dan pertokoan juga memperlihatkan bahwa kebarakan bukan hanya masalah keselamatan publik dan masalah rumah tangga yang membutuhkan regulasi dan pengawasan yang ketat.

Kebakaran di sekolah dapat melibatkan banyak ruang kelas dan berpotensi membahayakan banyak orang.

Kelalaian manusia, saat sedang memasak lalu meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan, anak-anak yang bermain api tanpa pengawasan, korsleting Listrik akibat kabel rusak dan colokan yang menumpuk, kelalaian saat menggunakan lilin atau membuang putung rokok sembarangan yang masih menyala, menjadi faktor utama yang sebenarnya bisa dicegah dengan kesadaran dan edukasi masyarakat.

Peran aparat kepolisian dan peran pemerintah melalui Pusiknas sangat penting dalam penanganan dan pendataan kebakaran juga sangat penting.

Data yang sangat cepat akan membantu dalam perencanaan mitigasi dan penanggulangan bencana kebakaran secara efektif. Pusiknas, yang berada di bawah bareskrim Polri, mengelola sistem informasi kriminal berbasis teknologi yang mencakup data kebakaran sebagai bagian dari bencana dan tindak pidana.

Saya berpendapat bahwa perlu ada strategi nasional yang terintegrasi akan memperkuat sinergi antar pihak dan meningkatkan efektivitas pencegahan kebakaran rumah di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak, melihat fluktuasi jumlah kebakaran rumah di berbagai daerah, pemerintah pusat hingga Masyarakat lokal. Dengan demikian, risiko dan dampak kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin.

Kerugian meteri akibat kebakaran di pasar padang mencapai sekitar miliaran rupiah, seperti yang terjadi di pasar Padang, menunjukkan bahwa kebakaran rumah juga berdampak besar pada ekonomi nasional dan lokal. Ini menegaskan pentingnya investasi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Penanganan kebakaran rumah yang melibatkan evakuasi warga dan penyelamatan hewan peliharaan menuntut koordinasi yang baik antar lembaga dan komunitas. Saya percaya simulasi dan pelatihan tanggap darurat harus rutin dilakukan di lingkungan pemukiman.

Dengan begitu, semua orang bisa lebih siap dan tanggap saat terjadi keadaan darurat.

Kesimpulannya, kebakaran rumah adalah bencana kompleks yang memerlukan pendekatan holistik. Pencegahan melalui pengawasan instalasi gas dan listrik, edukasi masyarakat, serta kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran harus berjalan beriringan untuk mengurangi dampak dan resiko kebakaran.

Saya berharap, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga keamanan rumah dari potensi kebakaran dan aktif berpartisipasi dalam program edukasi kebakaran yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga terkait.

Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan petugas pemadam kebakaran, saya yakin kita bisa mengurangi frekuensi kebakaran rumah dan meminimalkan kerugian, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua. (*)

Ditulis oleh Siti Lutfiah, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Semester 2 Univesitas Pamulang

Tulisan Terkait

Back to top button