Life Style

Kupu-kupu Kertas Hadirkan Amanda Manopo, Ini Sinopsisnya

ZETIZENS.ID – Film Kupu-kupu Kertas merupakan sinema karya Denny Siregar Production yang berkolaborasi dengan Maxima Picture.

Film ini mengusung genre romansa dan thriller yang dibalut latar belakang sejarah Indonesia.

Penonton bakal dibuat tegang dengan adegan-adegan pertempuran antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dihadirkan dalam film ini.

Adapun adegan tersebut akan diperankan oleh aktor-aktor ternama Tanah Air mulai dari Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Reza Arap, sampai Iwa K.

Laman Suara.com menyebut, film Kupu-Kupu Kertas terinspirasi dari pemberontakan G30S PKI dan juga pembantaian pada 18 Oktober 1965.

Dalam film tersebut Amanda Manopo berperan sebagai Ning, perempuan simpatisan PKI.

Sinopsis

Film Kupu-kupu kertas berangkat dari kisah sepasang kekasih yang dikemas dengan latar tahun 1965 di Banyuwangi. Sepasang kekasih tersebut diperankan oleh Amanda Manopo sebagai Ning dan Chicco Kurniawan sebagai Ihsan.

Sayangnya, kisah cinta keduanya tidak berjalan dengan mulus sebab latar belakang ideologi berbeda. Ning merupakan perempuan muda yang lahir dari keluarga simpatisan PKI.

Sementara itu, Ihsan merupakan pemuda yang tumbuh dari kalangan organisasi Islam NU. Pada masa itu, hubungan antara NU dan PKI sedang tidak baik karena terjadi pertikaian perebutan lahan.

Ditambah lagi, kabar penculikan jenderal oleh simpatisan PKI tersebar yang membuat keadaan semakin memanas. Namun, Ihsan dan Ning tidak mempermasalahkan latar belakang mereka yang berbeda dan sedang berkonflik itu.

Sampai suatu ketika Ayah Ning yang bernama Rekoso (Iwa K) semakin berani melakukan pertumpahan darah untuk berebut lahan. Aksi Rekoso itu dibantu oleh tangan kanannya Busok (Reza Arap) yang menyukai Ning sehingga mau melakukan apa saja untuk Rekoso.

Rekoso dan pasukan pun menjalankan aksi dengan mencegat kakak Ihsan bernama Rasjid beserta puluhan anak muda Ansor. Beberapa dari mereka kemudian dibunuh oleh simpatisan PKI yang diketuai oleh Rekoso itu.

Keluarga Ihsan dari kalangan NU pun tidak terima akan hal itu, kemudian merencanakan pertempuran untuk melawan PKI. Situasi yang semakin gawat ini membuat Ning dan Ihsan berdiri di perbatasan dilema antara cinta atau keluarga. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button